Sebuah studio animasi kecil di sudut yang nyaman di kota yang ramai dengan banyak budaya. Â Menghidupkan benda-benda biasa menjadi karakter yang disukai dalam film animasi adalah kemampuan unik studio ini.Â
Menjelang bulan Ramadhan, studio memutuskan untuk memulai proyek khusus: membuat film pendek animasi yang menceritakan makna dan keindahan bulan itu.
Seorang animator muda bernama Ali duduk di tengah studio; dia sangat menyukai pekerjaannya dan memiliki kemampuan untuk memasukkan emosi ke dalam karyanya.Â
Mata Ali berbinar-binar saat studio mengumumkan proyek Ramadhan. Dia menyadari bahwa ini adalah kesempatan terbaiknya untuk menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Ali memutuskan bahwa karakter utamanya adalah lentera berjiwa bernama Farah, yang berarti "kegembiraan" dalam bahasa Arab, saat menyebarkan ide tentang ide untuk film tersebut.Â
Dia menemukan inspirasi dari lentera tradisional yang menghiasi jalanan selama bulan Ramadhan, yang disebut "fanoos", yang melambangkan cahaya penuntun bulan suci.
Ali mengutarakan semua hati dan jiwa untuk mendesain Farah dengan buku sketsa di tangannya. Dia memberikan wajah ceria dengan mata bersinar dan senyuman hangat dan mengundang. Tubuh Farah memiliki pola-pola rumit yang membuatnya terlihat seperti lampion tradisional.
Saat Ali melihat Farah di layar komputernya, dia secara tidak sengaja merasakan ikatan yang mendalam dengan karyanya. Farah bukan hanya karakter dalam film; dia adalah representasi langsung dari semangat Ramadhan, yaitu saat berpikir, berterima kasih, dan bergabung dengan komunitas.
Ali terus membantu berusaha menghidupkan cerita Farah dengan rekan animatornya . Â Film ini mengikuti perjalanan Farah selama bulan Ramadhan untuk meningkatkan kehidupan orang-orang di sekitarnya.Â
Farah menunjukkan arti sebenarnya dari kasih sayang dan kemurahan hati, mulai dari berbagi makanan dengan tetangga hingga berbuat baik kepada orang asing.