Namanya saja sudah sampah, artinya barang tersebut sudah tidak layak untuk di gunakan dan harus dibuang (Musnahkan). Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam yang berbentuk padat. Sampah mengacu pada material sisa yang tidak diinginkan dan tidak lagi bermanfaat bagi manusia.
Umumnya sampah sudah tidak layak lagi untuk digunakan, akan tetapi saat ini dengan banyaknya sampah seharusnya harus dimanfaatkan guna mengurangi problem sampah yang saat ini terjadi. Sebelum kita lebih lanjut membahas tentang sampah ini, mari kita kenali terlebih dahulu jenis-jenis sampah.Â
Sampah karena sudah tidak bisa digunakan dan sebagian juga sudah memiliki nilai jual biasanya di musnahkan dengan cara dibakar dan di kubur. Akan tetapi, cara yang paling sering dilakukan yaitu dibakar. Cara ini dianggap paling umum dan paling mudah untuk di lakukan. Padahal cara ini berdampak pada lingkungan yang membuat pencemaran udara. Maka, untuk meminimalisir pencemaran udara, perlu adanya upaya untuk pemanfaatan dari limbah-limbah sampah yang dihasilkan manusia.
Sampah terbagi menjadi 5 jenis, yaitu:
1. Sampah Organik
Sampah Organik adalah sampah yang simpelnya mudah terurai (mudah untuk membusuk). Contohnya sampah sisa makanan, buah-buahan, sayuran, daun-daunan, ranting pohon dan lain sebagainya. Dalam pemilahannya, biasanya untuk tempat sampah yang berisikan sampah organik yaitu tempat yang berwarna hijau. Tujuannya adalah supaya masyarakat mudah memahami maksud dan arti dari tempat sampah tersebut. Akan tetapi, faktanya masih banyak yang membuang sampah dengan bercampur pada sampah anorganik.
Pemilahan dan penempatan sampah yang terpisah bertujuan untuk sampah organik dapat dengan mudah membusuk tanda ada hambatan dari sampah lain. Maka, sebagai generasi yang cerdas kita harus membuang sampah pada tempat dan sesuai dengan kebutuhan tempat sampah tersebut.
Sampah organik dapat dimanfaatkan dan didaur ulang untuk pembuatan pupuk organik, biogas, arang briket, kerajinan tangan, pakan ikan/hewan ternak, dan eco enzyme.
2. Sampah Anorganik
Berbeda dengan sampah organik yang mudah terurai, sampah anorganik lebih sulit untuk terurai. Contohnya adalah sampah plastik, kaleng dan juga styrofom. Sampah jenis ini akan terurai dengan alami membutuhkan waktu yang sangat lama, maka sebaiknya sampah anorganik di daur ulang dan di manfaatkan kembali oleh manusia.
Untuk mempermudah masyarakat mengetahui tempah sampah yang digunakan untuk sampah anorganik biasanya diberi tulisan pada tempat sampah tersebut dan di beri warna yang mencolok yaitu warna kuning.
Pemilahan antara sampah organik dan anorganik adalah untuk mempermudah dalam mengambil dan untuk mengelola kembali sampah tersebut. Sampah anorganik bisanya di daur ulang secara individu, kelompok ataupun skala besar seperti pabrik.
Untuk sampah anorganik sendiri dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan, pot tanaman dan lain sebagainya.
3. Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Sampah B3 adalah sampah yang berbabahaya bagi manusia, itu sebabnya warna tempat sampah yang digunakan juga untuk mewakili sampah tersebut. Warna yang digunakan untuk sampah ini adalah merah, supaya orang bisa mudah untuk mengetahui fungsi dari tempat sampah tersebut.Â
Contoh dari sampah B3 yaitu kaca, kemasan detergen, dan sampah pembersih dan pembasmi serangga lainnya. Guna meminimalisir dari bahaya yang ditimbulkan, maka sampah ini harus berada pada satu tempat yang terpisah dan tidak boleh digabung dengan sampah lain dalam pemilahannya.
Pemanfataan dari limbah sampah B3 yaitu digunakan sebagai pembuatan industri batako, beton dan logam.
4. Sampah Kertas
Dari namanya mungkin kita sudah mengetahui, disini sampah tersebut dapat dipilah dengan mudah. Tempat sampah yang digunakan berwarna biru. Pemilahan yang dilakukan berguna untuk memudahkan untuk daur ulang sampah kertas tersebut. Yang termasuk kedalam sampah kertas adalah karton, potongan kertas, pamflet, kertas kemasan yang berbahan kertas dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk sampah kertas sendiri dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai pernak-pernik penghias rumah, alat tulis dan alat perkantoran, dan diolah menjadi wadah-wadah cantik yang bernilai jual dan berguna.
5. Sampah Residu
Lalu yang terakhir sampah residu. Sampah ini berada di luar keempat sampah tersebut. Tempat sampah yang digunakan untuk sampah residu ini berwarna abu-abu . Adapun contoh dari sampah residu adalah popok, pembalut, permen karet dan juga puntung rokok.
Sampah residu dapat dimanfaatkan sebagai ecobrick. ecobrick yaitu inovasi visioner yang dikembangkan sebagai solusi pengolahan limbah plastik.Â
Dari pembahasan diatas, mungkin kita sebagai pembaca sudah sedikit memahami segala jenis sampah dan pemanfaatannya. Harapannya nanti sampah-sampah yang terkumpul dapat diolah dengan baik supaya dapat bernilai jual dan dimanfaatkan untuk sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H