Mranggen, Juni 2023 -- Pada tahun 2023, kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pesantren Futuhiyyah Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, kembali digelar dengan fokus yang lebih spesifik. Kali ini, kegiatan yang dipimpin oleh saya, Muhyidin S.Ag., M.Ag., dosen Hukum Islam dari Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP), berfokus pada penambahan meja display untuk manuskrip-manuskrip keislaman yang berharga. Inisiatif ini bertujuan untuk tidak hanya melestarikan manuskrip secara fisik tetapi juga meningkatkan aksesibilitas dan visibilitasnya.
Mengapa Display Itu Penting?
Manuskrip merupakan dokumen berharga yang memerlukan perhatian khusus dalam hal pelestarian dan penyajian. Salah satu cara efektif untuk melestarikan dan memperkenalkan manuskrip kepada publik adalah melalui display yang memadai. Berikut adalah beberapa alasan mengapa display sangat penting dalam pelestarian manuskrip:
Perlindungan Fisik: Meja display yang dirancang khusus untuk manuskrip memberikan perlindungan fisik terhadap kerusakan akibat faktor lingkungan seperti debu, kelembapan, dan cahaya yang berlebihan. Dengan demikian, kondisi fisik manuskrip tetap terjaga dan terhindar dari kerusakan.
Aksesibilitas dan Edukasi: Display yang baik memudahkan akses bagi peneliti, pelajar, dan masyarakat umum yang ingin mempelajari manuskrip tersebut. Ini juga memungkinkan pengunjung untuk lebih menghargai nilai historis dan ilmiah dari manuskrip-manuskrip tersebut.
Estetika dan Penghormatan: Penyajian manuskrip dalam meja display yang elegan dan teratur tidak hanya menambah nilai estetika tetapi juga menunjukkan penghormatan terhadap warisan budaya yang ada. Ini menciptakan kesan yang lebih mendalam dan mengesankan bagi para pengunjung.
Keamanan: Dengan penambahan meja display, keamanan manuskrip dapat lebih terjamin. Meja display biasanya dilengkapi dengan kunci dan sistem pengamanan lainnya untuk mencegah pencurian atau kerusakan yang disengaja.
Implementasi di Pesantren Futuhiyyah
Pada kegiatan pengabdian tahun ini, kami mengalokasikan sumber daya untuk menambah meja display yang dilengkapi dengan teknologi kontrol iklim dan pencahayaan yang ramah manuskrip. Langkah ini diambil setelah melakukan evaluasi mendalam terhadap kondisi penyimpanan manuskrip di pesantren.
Dalam proses ini, kami bekerja sama dengan para ahli konservasi dan desainer interior untuk memastikan meja display yang digunakan memenuhi standar internasional dalam pelestarian manuskrip. Selain itu, pelatihan khusus diberikan kepada para pengurus pesantren mengenai cara merawat dan mengelola manuskrip yang disimpan dalam display.
Dampak dan Harapan
Kami berharap penambahan meja display ini akan membawa dampak positif yang signifikan dalam upaya pelestarian manuskrip di Pesantren Futuhiyyah. Tidak hanya melindungi dan melestarikan warisan budaya yang ada, tetapi juga meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya manuskrip sebagai sumber ilmu dan sejarah.
Melalui upaya ini, kami ingin menginspirasi lembaga-lembaga pendidikan dan pesantren lainnya untuk mengambil langkah serupa dalam menjaga dan melestarikan manuskrip-manuskrip mereka. Warisan budaya ini adalah milik bersama yang harus dijaga dan dihargai agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H