2. Prasasti Singhasari (1351 M)
Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan sebuah caitya atau  candi pemakaman yang dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh  pertama prasasti ini merupakan pentarikhan tanggal yang sangat  terperinci, termasuk pemaparan letak benda-benda angkasa. Paruh kedua  mengemukakan maksud prasasti ini, yaitu sebagai pariwara pembangunan  sebuah caitya.
Isi prasasti sbb :
1. / 0 / 'i aka ; 1214 ; jyea msa ; 'irika diwaani
2. kamoktan. pduka bhara sang lumah ring iwa buddha /' ; /' swa-
3. sti ri aka waratita ; 1273 ; weaka msa tithi pratip-
4. da uklapaks.a ; ha ; po ; bu ; wara ; tolu ; niri tistha graha-
5. cara ; mrga ira naks.atra ; ai dewata ; byabya man.d.ala ;
6. sobhanayoga ; weta muhurtta ; brahmparwwea ; kistughna ;
7. kran.a wrs.abharai ; 'irika diwaa sang mahmantri mlya ; ra-
8. kryan mapatih mpu mada ; sks.at. pran.ala kta rsika de bhat.-
9. ra sapta prabhu ; makdi ri tribhuwanotungga dewi mahr
10. ja sajaya wis.n.u wrddhani ; potra-potrik de pduka bha-
11. t.ra ri krtanagara janewara bajra nmbhis.aka sama-
12. ngkna twk. rakryan mapatih jirnodhara ; makirtti caitya ri
13. mahbrhmn.a ; ewa sogata samjalu ri kamokta-
Terjemahan :
1. Pada tahun 1214 Saka (1292 Masehi) pada bulan Jyestha (Mei-Juni) ketika itulah
2. sang paduka yang sudah bersatu dengan Siwa Buddha.
3. Salam Sejahtera! Pada tahun Saka 1273 (1351 Masehi), bulan Waisaka
4. Pada hari pertama paruh terang bulan, pada hari Haryang, Pon, Rabu, wuku Tolu
5. Ketika sang bulan merupakan Dewa Utama di rumahnya dan (bumi) berada di daerah barat laut.
6. Pada yoga Sobhana, pukul Sweta, di bawah Brahma pada karana
7. Kistugna, pada rasi Taurus. Ketika sang mahamantri yang mulia. Sang
8. Rakryan Mapatih Mpu (Gajah) Mada yang dia seolah-olah menjadi perantara
9. Tujuh Raja seperti Sri Tribhuwanotunggadewi Mahara-
10. jasa Jaya Wisnuwarddhani, semua cucu-cucu Sri Paduka
11. Almarhum Sri Kertanegara yang juga memiliki nama penobatan Janeswara Bajra
12. Dan juga pada saat yang sama sang Rakryan Mapatih Jirnodhara yang membangun sebuah candi pemakaman (caitya) bagi kaum
13. Brahmana yang agung dan juga para pemuja Siwa dan Buddha yang sama-sama gugur.
Sekali lagi perhatikan istilah2 yang digunakan. Saya samasekali belum  pernah menemukan istilah "brahmana" dan "siwa budha" digunakan oleh  agama selain Hindu-Budha.
A2. Candi, Artefak
Beberapa  candi/artefak peninggalan Majapahit (hanya dibahas beberapa sebagai  contoh saja. Hal yang sama ditemukan di candi2 lain).
1. Candi Sukuh
Candi ini terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso,  Karanganyar-Jawa Tengah. Di sekitar reruntuhan bangunan ini banyak  ditemukan objek Lingga dan Yoni. Dalam filsafat Hindu Lingga adalah  simbolisasi atma atau roh, sedangkan yoni adalah simbolisasi shakti,  kekuatan dan kesadaran atma. Lingga adalah perlambang purusa, yoni  adalah perlambang pradana. Alih2 dianggap jorok seperti dalam pandangan  sebagian agama, dalam filsafat Hindu keduanya justru dianggap suci dan  sumber kehidupan.
2. Candi Sawentar
Dalam bangunan Candi  Sawentar terdapat relief Ganesha. Agama apa selain Hindu yang melakukan  pemujaan, atau setidaknya mempercayai eksistensi, Dewa Ganesha ?
3. Candi Kidal.
Arca perwujudan dalam Candi KIDAL berupa SIWA MAHADEWA, disimpan di  Royal Tropical Institute (Amsterdam). Lagi2 kita harus ajukan pertanyaan  : agama apa selain Hindu, yang melakukan pemujaan, atau setidaknya  mempercayai eksistensi, Dewa Siwa Mahadewa ?
Dari candi2 ini juga  kita dapat melihat adanya patung atau relief raja atau tokoh di jaman  itu. Saya kira tidak semua agama memiliki tradisi membuat personifikasi  tokohnya dalam bentuk patung. Bahkan ada agama yang secara keras  melarang pembuatan patung. Kita pernah dengar orang ribut2 urusan  merobohkan patung, bukan ?Â
4. Artefak Surya Majapahit.
Surya  Majapahit dalam bentuk yang sedikit berbeda masih jamak kita jumpai  saat ini. Penggambaran "dewa nawasanga" atau 9 dewa penjaga penjuru mata  angin yang dipelajari sejak SD hingga kuliah adalah identik dengan  Surya Majapahit. Bahkan lambang PHDI - organisasi fatwa umat Hindu -  menyerupai Surya Majapahit !
A3. Karya Sastra
Beberapa karya sastra dari jaman Majapahit :
1. Kitab Negara Kertagama.
Dalam salah satu bait kitab Negara Kertagama disebutkan :
 "...... Demikianlah pujian pujangga sebelum menggubah sejarah raja, kepada  Sri Nata Rajasa Nagara, raja Wilwatikta yang sedang memegang tampuk  tahta. Bagai titisan Dewa-Batara beliau menyapu duka rakyat semua.  Tunduk setia segenap bumi Jawa bahkan seluruh nusantara. Pada tahun 1256  Saka, beliau lahir untuk menjadi pemimpin dunia. Selama dalam kandungan  di Kahuripan telah tampak tanda keluhuran. Bumi gonjang-ganjing, asap  mengepul-ngepul, hujan abu, guruh halilintar menyambarnyambar. Gunung  Kelud gemuruh membunuh durjana, penjahat musnah dari negara.
Itulah tanda bahwa Sanghyang Siwa sedang menjelma bagai raja besar. Â Terbukti, selama bertakhta seluruh tanah Jawa tunduk menadah perintahnya......"