Dari dulu jurusan Matematika memang dikenal sebagai mata pelajaran yang sangat sulit jika dibanding dengan pelajaran-pelajaran yang lain. Apalagi jurusan saya adalah Matematika Sains, Â pasti akan lebih rumit lagi dengan tingkatan yang tinggi.
Saya lulus dengan Jurusan Matematika merupakan pilihan ketiga pada saat proses pendaftaran mahasiswa melalui jalur SBMPTN. Padahal, pilihan pertama saya dan sangat ingin bisa lulus dengan jurusan Ilmu Komputer. Â
Tetapi realitanya sudah berkata demikian, saya pun menjalaninya dengan penuh katabahan dengan sifat optimis. Awalnya, sungguh sulit menerima kenyataan dengan menjalaninya berbagai tekanan dan tidak sesuai dengan keinginan hati. Terkadang ada timbul keinginan pindah jurusan, karena semakin hari pula nilai mata kuliah saya pun agak mengalami kehancuran.
Memang pada kondisi itu, saya lebih suka aktif di organisasi karena hal itulah yang membuat nyaman, namun parahnya saya sering mengabaikan perkuliahan. Masalah itu saya jalani selama dua semester dimana kondisi berada pada kebimbangan dan kebingunan.
Dari kejadian tersebut, ternyata saya masih diberikan hikmah dan kesadaran oleh Sang Pencipta. Saya mulai menyadari bahwa saya harus bangkit dari keterpurukan tersebut.Â
Mestinya ini jadi pengingat bahwa semenjak berada di bangku sekolah, saya mengalami banyak penyesalan karena telah menyia-nyiakan segela kesempatan yang ada. Pada kondisi yang sama pula, keterpurukan juga saya alami ketika berada di bangku kuliah. Apakah kesialan itu akan terus ada dan tidak akan berubah?.
Kondisi tersebut saya harus mampu bangkit dan memperbaiki segala kesalahan. Akhirnya, pada semester berikutnya saya mencoba untuk berusaha aktif pada perkuliahan, memperhatikan mata pelajaran dan berusaha untuk dapat menyukainya. Saya pun terus mengasah kemampuan diri dan belajar setiap harinya.Â
Alhamdulillah, banyak perubahan saya rasakan. Nilai akademik saya pun mengalami peningkatan dibanding dengan yang ada sebelumnya. Kemudian minat pada jurusan Matematika secara perlahan saya mulai suka.
Pada kondisi itu pula, saya tetap tidak mengabaikan tugas dan tanggungjawab di organisasi. Agenda-agenda organisasi tetap mampu dilakasanakan secara maksimal. Keteguhan dan ketekunan dalam berorganisasi akhirnya dipercaya sebagai sekretaris di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Majene periode 2018-2020. Dan saya juga salah satu dari sekian banyak mahasiswa lulus sebagai Penerima Manfaat Beasiswa Etos ID wilayah Majene.
Dengan membiasakan untuk terus belajar dan belajar, maka hasilnya akan kita rasakan juga. Terwujudnya cita-cita sangat didukung dengan kerasnya usaha dan pengorbanan.
Sebagai seorang Mahasiswa, tentu tidak hanya belajar pada satu bidang ilmu pengetahuan saja. Akan tetapi, Mahasiswa multifungsi yang harus dipertanggungjawabkan kepada banyak orang. Sebagaimana tuntutan Tridarma Perguruan Tinggi agar dapat menjadi generasi yang mampu memberikan perubahan pada bangsa dan negara.