"Dalam waktu 24 jam konflik Ukraina Rusia harus diakhiri". Demikian disampaikan Trump dalam berbagai kesempatan. Seraya mengkritik puluhan miliar dolar yang dihabiskan oleh AS untuk mendukung Ukraina dalam perangnya dengan Rusia.
Trum berjanji untuk menjadi mediator penghentian perang melalui kesepakatan yang dinegosiasikan. Namun kubu partai Demokrat mengatakan langkah itu cenderung mengakomadai proposal damai versi Rusia, sehingga akan membuat Presiden Vladimir Putin semakin berani. Â
Hasrat mengakhiri perang juga di Gaza, demikian pesan yang ditangkap oleh warga muslim di AS. Tangkapan pesan ini antara lain yang membuahkan kemenangan Trum di Pensilpania, Dimana banyak bermukin penduduk muslim. Demikian dikabarkan CNBC bertajuk: Alasan Kenapa Muslim Amerika Pilih Trump Dibanding Kemala di Pemilu AS. Â Â
Ingkar Janji Aborsi
Dalam pidato kemenangannya, Trump berjanji akan memerintah dengan semboyan sederhana: "Janji dibuat, janji ditepati. Kami akan menepati janji kami."
Selama kampanye Trump sejatinya belum memberikan pesan atau sikap yang pasti atau konsisten tentang aborsi. Oleh karena itu pada misi ke-5 bahwa tidak ada larangan aborsi, belum dapat disebut ingkar janji. Â
Sementara beberapa pendukungnya terlanjur meyakini, Trump tidak akan menandatangani undang-undang larangan aborsi nasional. Atau mendukung penetapan regulasi anti aborsi.
Keyakinan ini sejatinya telah berhasil menarik dukungan suara dari kelompok-kelompok pemeluk agama puritan atau ortodok.
Keyakinan bahwa Trump anti aborsi, didasarkan apda fakta bahwa masa jabatan pertama sebagai presiden, Trump telah mengangkat hakim-hakim Mahkamah Agung berhaluan konservatif, yang pada tahun 2022, telah membatalkan hak konstitusional untuk aborsi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H