Mohon tunggu...
Budiana
Budiana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar Sepanjang Hayat

Hoby: Calistung Kepribadian : introvert Konten favorite:politik sosial ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Debat Pilkada 2024 dan Pertanyaan ala Gibran, This

30 Oktober 2024   09:10 Diperbarui: 30 Oktober 2024   09:29 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tahun silpa mencapai 300 -- 400 milyar. Sayangnya, tidak ada kesempatan untuk respon baik. Karena dalam praktek, tidak semudah itu mengalihkan penggunaan silpa. Harus dilihat dulu, sumber dananya. Misalnya, apakah silpa berupa DAK (dana alokasi khusus).

Target numerik

Giliran debat calon wabub, Agung Trijaya (paslon 01), mantan Sekretaris Daerah, mempertanyakan target numerik program satu keluarga satu sarjana. Diberi respon H. Sahid (paslon) legislator DPRD, bahwa targetnya pemberian bea siswa 1.000 (seribu) mahasiswa setiap tahun.

Kedua paslon sesungguhnya sudah familier ihwal pemerintahan daerah, khususnya perencanaan dan penganggran. Mengingat ketiga calon berpengalaman sebagai legislator, dan satu calon pernah menduduki jabatan sekda.

Yang membuat debat agak tersendat, mungkin alokasi waktunya. Waktu baca pertanyaan 1 menit, menjawab 2 menit dan respon balik 1 menit. Mungkin juga, karena format pertanyaan yang terlalu panjang mendiskripsikan isyu/permasalah, sehingga waktu habis, sebelum sampai kalimat tanya.

Juga tidak kelihatan peran panelis, untuk mengarahkan debat ke fokusnya. Sebagai vanelis Titi Angraeni dari Peludem, dari Fisip UGM, dan dari Undip Fakultas Susastra. Bandingkan dengan debat antara Donald Trump dengan Kamala Harris, panelisnya dua, dan tanpa tim pembuat pertanyaan.

Dan, seterusnya akar masalah dicari demi sempurnanya debat di masa depan. Bukan mencari kambing hitam, yang hanya akan ketemu sate atau gulai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun