Insiden terjadi pada pertanyaan kelima pada giliran Paslon 02 membacakan pertanyaan. Pertanyaanya: dalam perencanaan ada empat pendekatan, yaitu top-down, teknokratik, partisipatif dan politik. Juga ada kaidah perencanaan yang disingkat THIS atau tematik, holistic, integrative dan sustainable.
Atas tanggapan paslon 01, paslon 02 memberi respon: "paslon 01 belum  menjawab pertanyaan". Sejatinya benar paslon 01 tidak menjawab, karena format pertanyaan tidak sesuai kaidah. Pertama, dalam bentuk singkatan. Kedua, memakai istilah asing.
Empat pendekatan plus istilah 'this' sejatinya menjadi pengarah agar debat sesuai tema: Sinkronisasi Pembangunan Daerah. Namun, nampaknya hanya beredar secara terbatas dikalangan perencanaan Pembangunan di Bappenas maupun di Bappeda.
Insiden juga terjadi pada pertanyaan kelima terkait anggaran Kesehatan. Insiden berupa pembacaan soal yang belum tuntas keburu waktunya habis. Pembacaac baru sampai pada deskripsi masalah, belum sampai ke kalimat tanya,
Eloknya, Grengseng Pamuji (paslon 02) yang mendapat giliran menjawab dapat menyampaikan programnya, antara lain berupa peningkatn puskesmas menjadi Rumah Sakit Tipe D.
H Sahid (paslon 01) memberi respon bahwa pembangunan Rumah Sakit Tipe D harus taat pada regulasi yang tidak mudah untuk dipenuhi. Direspon balik Grengseng, bahwa Pemkab Magelang, telah berpengalaman membangun RS Tipe D di Salaman dan Grabag.
Saling ngegas
Sebelumnya insiden debat berjalan lempang. Pertanyaan 1, terkait program paslon 02 untuk mengatasi eksport hasil pertanian, yaitu beras organic, salak dan rebung pakis. Pertanyaan 3, terkait program paslon 01 dalam mengatasi tingginya pengangguran terbuka (TPT).
Pada pertanyaan 2, terkait program paslon 01 dalam mengatasi masalah 'darurat sampah'. Paslon 01 menyampaikan programnya untuk bertajuk 'sampah selesai pada tingkat rumah tangga'. Paslon 02, ngegas bahwa sampah bukan hanya berasal dari rumah tangga tetapi ada yang dari pasar dan industry.
Pada pertanyaan 4, terkait program paslon 02 dalam mengatasi stunting, berupa palayanan Kesehatan serba gratis. Paslon 01 balik ngegas: duitnya dari mana?.
Dengan tetap mempertahankan determinasi, karena ritme lebih cepat dan volume suara, Grengreng (paslon 02) mengingatkan yang berpengalaman sebagai legislator dan birokrat, tahu sama tahu, bahwa setiap tahun ada dana tidak terserap berupa silpa (sisa lebih perhitungan anggaran). Silpa akan dialihkan untuk penanganan stunting.
