Ide reklamasi, termasuk pembangunan Giant Sea Wall yang berbentuk Garuda mengepakkan sayap, diyakini menjadi solusi terakhir untuk menjaga kelangsungan hidup wilayah pesisir Jakarta. Namun karena kontestasi Pilkada, ide tersebut kemudian ditentang secara paksa. Termasuk oleh Anies Baswedan.
Padahal Presiden Jokowi sudah menegaskan bahwa reklamasi ini untuk menyelamatkan Jakarta. Presiden meyakini kajian para pakar, bahwa Jakarta, terutama wilayah utara, tenggelam 13 tahun lagi. Karena itu, pada April tahun 2016 lalu Presiden meminta reklamasi 17 pulau diintegrasikan dengan Proyek garuda.
"Diperkirakan seluruh Jakarta Utara di bawah permukaan laut pada 2030. Akibatnya saat tersebut 13 sungai yang melewati Jakarta tidak bisa alirkan airnya ke Teluk Jakarta," ujar Jokowi di Kantor Kepresidenan (27/4/2016) sebagaimana dilansir Okezone.com
Gejala tersebut sudah terang benderang di depan mata. Tahun ini saja, rob sudah beberapa kali menjangkau daratan Jakarta. Sementara tanggul yang ada sekarang, masih sangat minimalis dan mengkhawatirkan.
Untuk membangun tanggul sepanjang 20 Km, kocek APBD harus dirogoh sebesar Rp 9 triliun. Tanggul tersebut pun, nantinya hanya temporer. Maka solusi reklamasi memang sangat masuk akal.
Keberadaan pulau buatan di pesisir, menjadi penghalau rob yang kokoh. Apalagi, air laut yang masuk ke tanggul tersebut, nantinya akan jadi sumber air baku untuk konsumsi di Jakarta.
Tanpa reklamasi, Jakarta tenggelam. Jika Jakarta tenggelam 13 tahun lagi seperti keyakinan Presiden, Anies Baswedan bisa apa? Kita menagih tawaran ide dan gagasan Pak Anies, jika memang bersikukuh bilang reklamasi harus dibatalkan!
Salah satu gambaran rencana reklamasi Pantai Utara Jakarta yang discreenshot di atas, dapat di tonton pada tautan Youtube di bawah ini
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H