Selesai makan, saya berjalan ke arah tempat perlombaan diadakan. Di sana saya ngeliat Chicha sedang sibuk ikut lomba makan kerupuk bersama anak-anak kecil. Nampaknya dia enjoy banget bersama anak-anak. Sebaliknya, anak-anak tersebut juga terlihat dekat sekali padanya. Ada yang gelendotan, ada yang nggangguin dan ada juga yang narik-narik bajunya ngajak nyanyi bareng.
Kenapa demikian? Karena anak-anak itu jiwanya masih murni. Mereka dengan mudah dapat menentukan berdasarkan instingnya untuk bergaul hanya dengan orang baik. Secara intuisi, anak-anak dapat membedakan mana orang baik dan mana orang yang tidak baik.
Ngeliat Chicha begitu sibuk, saya gak mau mengganggunya. Saya gak mau menyela suasana gembira yang sedang dinikmati oleh anak-anak itu. Dengan diam-diam saya memutuskan untuk pergi dari tempat itu.Â
Sepanjang perjalanan saya masih terus memikirkan peristiwa di rumah keluarga Koeswoyo barusan. Keluarga itu hebat banget! Berbeda dengan orang lain yang cuma mengklaim nasionalisme di mulut doang, mereka bener-bener mengimplementasikannya dengan tindakan sehari-hari. Memang terlihat sederhana tapi pasti sangat berarti buat tamu-tamu yang datang. God bless you, keluarga Koeswoyo!
Selamat Hari Kemerdekaan ke 73.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H