Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rezeki Itu Sudah Ada yang Ngatur

23 Juli 2018   16:48 Diperbarui: 23 Juli 2018   17:21 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hahahahaha.....!!!!" Geli juga ngedenger Adhi bernasib sama seperti saya.

Tuhan ternyata maha adil. 3 hari kemudian saya juga mendapat job dari sebuah perusahaan multinasional. Mereka juga meminta saya sharing tentang digital copywriting. Gilanya, perusahaan itu cuma ngasih saya waktu dua hari ke hari 'H'. Tapi karena materi digital copywriting adalah makanan saya sehari-hari, tawaran itu lagsung saya setujui tanpa membicarakan harga.

Workshop berjalan lancar. Semua peserta keliatannya cukup puas dengan materi saya bawakan. Yang bikin surprise ternyata sebagian besar sudah memiliki buku-buku saya. Mereka meminta tandatangan di buku yang mereka bawa. Di samping itu, mereka juga mengusulkan untuk bikin group WA supaya bisa konsultasi ketika mereka mendapatkan kesulitan dalam pekerjaan sehari-hari. Saya mah seperti biasa OK-OK aja. Namanya juga membantu orang kan wajib hukumnya.

Jam 6 Teng, saya pamit pada Boss HRD perusahaan itu yang selama ini menjadi kontak penghubung saya. Dia memperlihatkan bukti transfer sebesar Rp 30 juta di HPnya yang sudah dia kirim ke WA saya. Alhamdulillah.

"Sebetulnya workshop ini tadinya akan diisi oleh orang lain tapi kami batalkan. Karena dia orangnya gak konsisten," kata Si HRD perempuan yang mukanya cantik banget.

"Gak konsisten gimana?" tanya saya.

"Tadinya udah deal Rp 15 juta eh tau-tau dia nelpon lagi minta Rp 30 juta," katanya lagi.

"Oh ya? Namanya Adhi Sentanu, bukan?" tanya saya otomatis teringat pada Adhi.

"Iya betul. Om Bud kenal? Padahal dia udah tanda tangan kontraknya, loh. Gak profesional banget!"

"Iya kenal. Kan sesama trainer." kata saya dengan suara hampir tak terdengar. Diam-diam saya merasa bersalah karena telah mengambil alih proyek Adhi.

"Kalo Rp 30 juta mah mending saya undang Om Bud aja sekalian," katanya lagi tersenyum manis banget sambil menjabat tangan saya sebagai tanda perpisahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun