Membuat iklan dengan meme itu persis seperti membuat storytelling. Storyteller gak boleh dibrief oleh klien. Kenapa? Karena storytelling itu adalah pengalaman yang dialami konsumen. Begitu berkesannya sehingga Si Konsumen secara spontan (lagi-lagi spontan adalah kata kuncinya) menuliskan pengalamannya itu. Apa yang dialami oleh konsumen tersebut bisa berupa pengalaman menyenangkan bisa juga menyebalkan.
Kesimpulannya adalah bahwa meme gak boleh dibrief, biarkan kreatornya bekerja secara spontan. Kalo di-brief, itu namanya bukan meme, tapi print ad. Begitu juga dengan storytelling. Kalo storyteller dibrief oleh klien, itu namanya bukan storytelling tapi advertorial.