Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bisnis Travel

29 April 2017   00:50 Diperbarui: 29 April 2017   01:16 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Nah, tumben lo pinter. Tapi gue seneng sih lo mengira gue lebih relijius. Gue anggap omongan lo sebagai doa. Aamiin!”

“Aamiin.” saya turut mengaminkan untuk kebaikan temen saya ini,”Kalo lo beneran udah lebih relijius baru lo merasa mantap ya berpakaian seperti ini?”

“Eh jangan salah lo, Bud. Kalo gue udah lebih relijius, bisa jadi pakean gue malah biasa aja.”

“Kenapa begitu?”

“Karena relijius itu ada di akhlak. Akhlak itu ada di hati. Pakean mah cuma kemasan.”

Weeeittttss!!! Lagi-lagi saya surprise banget ngedenger jawabannya. Sebagai orang marketing tentu saja saya sangat mengerti apa yang dia maksud, “Setuju! Seperti sebuah produk kita harus liat isinya ya, bukan cuma kemasannya,”

“Betul! Pakean gue kayak gini bukan cuma mirip Rasullullah tapi mirip sama seluruh orang arab. Gak setiap orang arab adalah orang baik. Abu Jahal dan Abu Lahab juga cara berpakaiannya sama dengan Rasullullah tapi akhlaknya beda jauh, kan?”

Untuk kesekian kalinya saya terdiam. Ga nyangka dia bisa sampe kepikiran begitu. Tapi kebingungan saya akhirnya terjawab ketika dia menyelesaikan pembicaraannya.

“Kita kan orang iklan, Bud. Kalo kita beli kopi, jangan terpesona dengan kemasannya. Cek dulu isinya, apakah kopi yang kita beli itu beneran berkualitas tinggi atau nggak? Cek yang bener rasanya enak atau nggak? Kalo nggak ya ngapain?”

Gak lama kemudian pertemuan pun berakhir. Kali ini, untuk pertama kalinya, saya ditraktir oleh Vicky. Alhamdulillah. Kami berjalan bareng menuju ke tempat parkir. Sebelum berpisah, Vicky bukan menyalami tapi dia juga memeluk saya erat sekali.

“Ilmu periklanan itu luar biasa, Bud. Iklan bukan cuma bagian dari marketing. Periklanan itu adalah ilmu tentang manusia, ilmu tentang kehidupan, I am so blessed to learn advertising from you.” katanya lalu pergi menuju ke arah mobilnya diparkir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun