Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Office Boy Saya Membuat Saya Menangis

22 November 2016   17:23 Diperbarui: 22 November 2016   17:32 2001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alan dan saya. Gantengan mana?

 Hari-hari berlalu. Alan pun semakin pintar. Kesalahan beli makanan perlahan-lahan bisa diminimalisasi. Kadang caranya sederhana, kalo kebetulan pesanan kita betul maka kita sengaja pesen yang itu terus supaya gak salah lagi.  Misalnya, kita pesen soto betawi dan gak salah, maka kita akan memuji dia setinggi langit bahwa pesenannya betul. Selanjutnya kita akan pesen itu terus supaya gak salah. Jadi di kantor ada yang makan nasi rendang melulu. Ada yang makannya soto betawi melulu. Bosen sih sebenernya tapi gak papalah….daripada salah kan?

 Suatu hari, Alan menghampiri saya sambil berkata, “Om, kalo malem-malem saya suka kesepian sendirian di kantor.”

 “Oh gitu. Apa yang bisa dibantu, Lan?”

 “Nggak kok. Saya cuma mau tanya, boleh gak saya pinjem gitar yang ada di kantor Om Bud?”

 Saya punya 4 gitar dan dua di antaranya saya memang tarok di kantor buat anak-anak untuk menghibur diri di kala stress sama kerjaan dan klien.

 “Iya boleh. emang lo bisa main gitar?” tanya saya. Kesian juga ngebayangin dia sendirian setiap hari menghabiskan malam di kantor tanpa hiburan.

 “Cuma genjrang-genjreng doang mah bisa, Om,” jawabnya.

 Seiring berjalannya waktu, kesalahan-kesalahan yang diperbuat Alan tidak lagi membuat kami kesal. Bahkan justru membuat kami kebal dan terhibur. Setiap kali ada yang memesan makanan menu baru, kami semua bikin taruhan, “Ayok taruhan, Alan keliru beli gak? Yang kalah harus bayar makanan yang menang.” Hahahahaha…. 

 “Om Bud,” Tiba-tiba suara Alan menyapa.

 “Yak, kenapa, Lan?”

 “Saya baru bikin lagu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun