"Bagus banget Peng. Gue merinding bacanya." sahut saya.
"Gue juga campur aduk bacanya." jawab Pepeng.
"Tulisan Sapardi ini akan sangat mengangkat kualitas buku lo. Peng."
"Inya Allah. Oh iya, barusan gue depet telepon dari Djarum Foundation. Mereka bersedia mensponsori peluncuran bukunya. AllahuAkbar walillahilham. Speechless...."
"Widiiii...keren!. Gue doain buku lo sukses Jek. Gue ikut seneng dengernya." kata saya.
Entah berapa lama kemudian, Pepeng ga pernah ngeWA saya lagi. Ga tau kenapa. Gapapalah, mungkin dia sibuk barangkali. Saya sendiri lagi menghabiskan malam di komputer untuk membuat buku ketujuh saya.
Tiba-tiba, suatu malam WA Pepeng dateng lagi, "Udah tidur Jek?"
"Belum. Lo apa kabar kok tiba-tiba ngilang?"
"Gue drop Jek. Masuk rumah sakit seminggu. Ini baru ke luar dan ga bisa tidur."
"Masih kesakitan ya?"
"Masih. Gue ga bisa tidur, sekujur badan gue kumat nyerinya."