Mulai dari mana kumulai
Dengan segala rasa yang galau
Mencari kata di otak yang sesuai
Seharian kucari di tepi surau
Gemercik air di sungai nan bening
Disebelah surai ku terus melamun
Hingga hitam putih tampak dikening
Malah yang ada sejuta kata berkerumun
Dari mana lagi harus ku mulai
Bait-bait yang indah rupawan
Berharap bisa senikmat petai
Yang kadang jengkol jadi kawan
Terus aku berpikir
Semakin dalam aku merenung
Seperti gergaji yang ku asah dengan kikir
Yang ada malah kata-kata semaking menggunung
Sampai akhirnya senja pun tiba
Lembayaung sunyi berpadu suara jankkrik
Tak satupun kata teraba
Dan membuatku semakin tidak cerdik
Selamatlah kita ketika menulis menjadi sebuah keniscayaan untuk melampiaskan rasa, namun kadang kata-kata sulit untuk disatupadukan, yang akhirnya terus mengganjal dipikiran, berpolemik dan menghasilkan ketidakpastian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H