Mohon tunggu...
Arief Budiman
Arief Budiman Mohon Tunggu... -

Berusaha keras selalu menyajikan tulisan bermakna, berguna dan menghibur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Pantas Kita "Memaki-maki" Negeri Ini ?

7 Juni 2011   14:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:46 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

1980 - 1990, eranya perkembangan ekonomi menjadi kiblat semua orang

1990 - 1995, eranya "berharganya setiap rupiah"

1995 - 1997, eranya negara ini divonis bangkrut di semua lini

1997 - 2005, eranya "mondar-mandir" ganti presiden

2005 - 2010, era apa ini ? Banyak "ling lung" nya

2010 - ......, eranya "politik tipu-tipu"

Cobalah lihat, semua bagian negeri ini "seolah hancur", ekonomi yang katanya tumbuh tapi tumbuhnya entah dimana, hasil survey rakyat miskin jumlahnya turun, dan statistik juga mengatakan begitu. Tapi apa nyatanya, pengemis makin banyak dijalanan, gelandangan tidur di emperan sudah seperti membakar sate, anak usia dibawah 10 tahun ikut-ikutan meramaikan jalanan untuk menjadi "pengamen modal tepuk tangan".

Parlemen, lihat saja...kerjanya cuma ribut, untuk urusan titik koma, atau malah permisalan yang salah. UUD 1945, bolak-balik di amandemen karena sudah tak sesuai dengan "minat" para anggota dewan yang terhormat. Wakil rakyat, hanya memikirkan partai dan keluarganya, entah dimana diletakkannya rakyat di dalam hatinya.

Olah raga, hancur lebur....PSSI ribut karena urusan pilih ketua saja. Olah raga yang lain, semua "terpuruk" ke titik nadir, hanya sedikit yang bisa dibanggakan - di level Asia Tenggara tak memimpin, di Asia diluar 10 besar, di Olimpiade hanya bisa 1 emas, jika dibanding dengan jumlah penduduk rasanya nggak sebanding.

Menteri ? Menentukan libur dan cuti bersama saja "pusing" kepalanya.

Belum lagi yang lain, masalah SMS dibahas sampai se akar-akarnya, dan memakan waktu berhari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun