Menurut klaim perusahaan pengembangnya di sini, fitur “Mata Elang” sampai saat dinilai (1) akurat, yakni lenih baik dari persyaratan FIFA sekitar 3 cm dari garis gawang; (2) cepat, yakni keputusannya disampaikan ke wasit dalam waktu satu detik; (3) reliabilitas tinggi, yakni walaupun penampakan bola hanya sebagian kecil saja tertangkap kamera, sistem tetap bisa mengetahui lokasinya secara akurat; (4) praktis, yakni tidak banyak campur tangan orang, tidak memerlukan bola khusus, tidak perlu menggali lapangan untuk memasang sensor, serta tidak perlu instalasi peralatan di dalam area gawang; serta (5) terpercaya, yakni berprinsip pada: “seeing is believing“ dengan kemampuannya menayangkan ulang hasil rekaman kameranya.
Hmm, alasan nomor 4 dan 5 kelihatannya untuk “menyerang” sistem GLT yang dibuat pesaingnya dari Jerman yang memang menggunakan prinsip yang relatif berbeda, yakni menggunakan chip di dalam bola dan sistem sensor yang dipasang di area gawang.
Cairo System
GLT kedua yang sedang dipertimbangkan adalah buatan perusahaan Jerman Cairos Technologies AG yang bekerja sama dengan Adidas. Sistem Cairos melibatkan kabel tipis yang tertanam di rumput di wilayah penalti dan di belakang garis gawang. Arus listrik yang mengalir melalui kabel menghasilkan medan magnet. Sebuah sensor di dalam bola mengukur medan magnet begitu bola datang memasuki area gawang dan mengirimkan data tentang lokasi bola ke penerima yang terletak di belakang gawang untuk direlay ke pusat komputer. Komputer kemudian menentukan apakah bola telah melewati garis gawang. Jika terjadi gol, sinyal radio ditransmisikan ke jam tangan wasit dalam sepersekian detik. Gambar-gambar berikut menjelaskan 4 tahap penentuan gol dengan sistem Cairo.
---00O00---
Siapa yang menang di bidang teknologi garis gawang? Ah, rasanya itu kurang menarik dibanding siapa yang terus melaju di Piala Eropa, Inggris atau Jerman?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI