Hmm, Saya belum berhasil menghubungkan data peringkat tersebut dengan pernyataan: "Sepertujuh dari Malaysia". Dari manakah gerangan Dikti memperoleh sumber datanya? Sekarang mari kita tengok Scimago Journal and Country Rank. Indonesia mungkin masih bermimpi untuk masuk World Top Ten yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
[caption id="attachment_160371" align="alignnone" width="641" caption="Sepuluh besar dunia versi Scimago Journal and Country Rank 2011"]
Alhamdulillah Indonesia menempati peringkat 64 dari 236 negara, masih di bawah Thailand pada posisi 42 dan Malaysia pada posisi 43. Malaysia telah mempunyai 55211 artikel, sedangkan Indonesia sebanyak 13047 artikel.
[caption id="attachment_160372" align="alignnone" width="641" caption="Peringkat Indonesia versus Malaysia versi Scimago Journal and Country Rank 2011"]
13047 dibagi 55211 masih lebih besar dari sepertujuh. Atau, jangan-jangan Indonesia mulai mendekati Malaysia. Data tersebut diakses pada tanggal 10 Februari 2012. Jumlah dokumen dari Indonesia per tanggal 22 Oktober 2011 dapat dilihat pada tulisan sebelumnya berjudul: Karya Ilmiah Indonesia Masih Jauh dari Bulan. Saat itu, Indonesia menempati peringkat 65, sedangkan Thailand dan Malaysia tetap pada posisi 42 dan 43. Dalam kurun waktu hampir empat bulan, jumlah artikel ilmiahnya pun bertambah 176 artikel. Ada kemajuan kan? Lalu, dari mana dan kapan Dirjen Dikti mengutip data acuan tersebut hingga mengatakan: "Sepertujuh", ada yang tahu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H