Doktor Ryan Randy Suryono, sebagai peneliti di bidang Fintech dari Universitas Teknokrat Indonesia yang juga menjadi pakar fintech Indonesia menyampaikan bahwa Cryptocurrency bisa menjadi investasi yang bagus bagi mereka yang mau mengambil risiko dan volatilitas yang menyertainya. Manfaat potensial dari berinvestasi dalam cryptocurrency adalah kemungkinan pengembalian yang tinggi dalam waktu singkat.Â
Namun, penting untuk dicatat bahwa cryptocurrency adalah aset yang sangat spekulatif dan harga dapat berfluktuasi dengan cepat. Investor juga harus mewaspadai potensi seperti ancaman risiko keamanan dunia maya, perubahan peraturan, dan volatilitas pasar. Penting bagi Anda untuk melakukan riset sendiri dan berkonsultasi dengan penasehat keuangan sebelum berinvestasi dalam cryptocurrency.Â
Saat ini terdapat jajaran cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi pasar terus berubah karena pasar sangat fluktuatif. Namun, pada Maret 2023, sepuluh cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi pasar yaitu, Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Koin Binance (BNB), Solana (SOL), Cardano (ADA), XRP (XRP), Titik Polka (TITIK), Longsoran (AVAX), Dogecoin (DOGE), dan Bumi (LUNA). Perlu dicatat bahwa peringkat ini sering berubah karena pasar sangat fluktuatif.
Lalu, apa itu cryptocurrency dan bagaimana cara kerjanya?
Cryptocurrency adalah mata uang digital atau virtual yang menggunakan enkripsi untuk keamanan dan beroperasi secara independen dari bank sentral. Cryptocurrency terdesentralisasi, artinya mereka tidak dikendalikan oleh satu entitas seperti pemerintah atau lembaga keuangan.Â
Cryptocurrency dibuat melalui proses penambangan yang menggunakan kekuatan komputer untuk menyelesaikan jual beli matematika yang kompleks. Setelah penyelesaian penyelesaian, unit cryptocurrency baru dibuat dan ditambahkan ke blockchain, buku besar digital terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi.Â
Cryptocurrency dapat dibeli dan dijual dalam cryptocurrency, memungkinkan pengguna untuk menukar cryptocurrency dengan mata uang lain atau mata uang fiat seperti dolar AS. Transaksi disesuaikan dan dicatat di blockchain, membuatnya aman dan tidak berubah. Apa kripto termurah? Cryptocurrency termurah terus berubah, karena harga sering berfluktuasi. Namun, pada Maret 2023, beberapa cryptocurrency termurah berdasarkan harga koin antara lain Safe Moon, Shiba Inu (SHIB), Keuangan, Hoge (HOGE), dan CumRocket (CUMMIES).
Penting untuk dicatat bahwa hanya karena cryptocurrency memiliki harga koin yang rendah tidak serta merta menjadikannya investasi yang bagus. Investor harus selalu melakukan riset sendiri dan berkonsultasi dengan penasehat keuangan sebelum membuat keputusan investasi apa pun. Implementasi kripto dapat dimulai dengan::
1. Beli dan simpan :
Cara termudah untuk mewujudkan kripto adalah membeli melalui pertukaran mata uang kripto dan menyimpannya sebagai investasi.
2. Gunakan untuk alat pembayaran :
Beberapa pedagang menerima mata uang kripto sebagai pembayaran, memungkinkan Anda menggunakan mata uang kripto untuk melakukan pembelian.
3. Menambang Cryptocurrency :
Jika Anda memiliki keahlian teknis dan peralatan, Anda dapat menambang cryptocurrency untuk mendapatkan unit cryptocurrency baru.
4. Mengembangkan aplikasi berbasis blockchain :
Sebagai pengembang, Anda dapat menggunakan teknologi blockchain untuk membuat aplikasi terdesentralisasi yang berjalan secara independen dari pusat server. Terima cryptocurrency sebagai pedagang: Jika Anda seorang pedagang, Anda dapat menerima mata uang kripto sebagai pembayaran untuk barang atau jasa Anda. Ini dapat dicapai dengan mengonfigurasi dompet Anda untuk menerima pembayaran dan iklan yang Anda terima menggunakan mata uang kripto.
5. Berinvestasi dalam dana cryptocurrency :
Beberapa reksa dana memungkinkan investor membeli saham yang mewakili portofolio mata uang kripto. Ini bisa menjadi cara untuk berinvestasi dalam cryptocurrency tanpa harus mengelola sendiri
Tantangan utama cryptocurrency dengan bank adalah perbedaan mendasar dalam cara mereka beroperasi dan regulasi yang mengatur keduanya. Cryptocurrency didesain untuk menjadi sistem keuangan yang terdesentralisasi, dimana transaksi dilakukan secara langsung antara pengguna tanpa melalui lembaga keuangan tradisional seperti bank. Â
Sementara itu, bank merupakan institusi keuangan yang terpusat dan diatur oleh pemerintah. Bank berfungsi sebagai perantara dalam transaksi keuangan, memberikan jasa penyimpanan uang, kredit, dan transaksi keuangan lainnya. Bank juga tunduk pada berbagai peraturan dan aturan kepatuhan, termasuk peraturan anti-pencucian uang dan anti-terorisme. Â Salah satu tantangan utama dalam mengintegrasikan cryptocurrency dengan sistem bank adalah ketidakpastian regulasi.Â
Saat ini, banyak negara masih belum memiliki regulasi yang jelas mengenai penggunaan cryptocurrency, sehingga bank cenderung menghindari penggunaannya karena risiko hukum dan kepatuhan. Selain itu, cryptocurrency juga dianggap sebagai aset yang sangat volatile dan berisiko tinggi, sehingga tidak menarik bagi bank yang mengutamakan stabilitas dan keamanan. Â Namun, beberapa bank mulai mengakui potensi cryptocurrency dan mulai mengeksplorasi cara untuk mengintegrasikannya dengan layanan mereka. Beberapa bank telah memperkenalkan jasa perdagangan cryptocurrency, memfasilitasi pembayaran dengan cryptocurrency, atau bahkan mengembangkan cryptocurrency mereka sendiri. Namun, proses integrasi antara cryptocurrency dan bank masih akan memakan waktu dan memerlukan penyesuaian dari kedua belah pihak, ujar Ryan Randy Suryono.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H