Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Sisi Kehidupan

29 Oktober 2024   13:56 Diperbarui: 29 Oktober 2024   14:06 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kahar menambahkan dengan bercanda, "Jadi, kita semua adalah musisi dalam kehidupan ini? Kadang kita bermain dengan nada sumbang, tetapi pada akhirnya, kita menciptakan simfoni indah!"

Badu mengangguk setuju. "Kita harus belajar untuk tidak takut dengan kesalahan. Justru dari situ kita bisa menemukan cara baru untuk bahagia."

Rijal, dengan semangat, berkata, "Mari kita jadikan setiap kesusahan sebagai batu loncatan menuju kebahagiaan. Dengan begitu, kita tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang!"

Malam itu, Kobar, Kahar, Badu, dan Rijal sepakat untuk menjalani hidup dengan pandangan yang lebih luas. Mereka akan menghargai setiap momen, baik yang bahagia maupun yang menyusahkan.

Warung "Kopi Canda" menjadi tempat mereka merayakan dua sisi kehidupan. Saat mereka pulang, mereka merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup, menyadari bahwa bahagia dan susah adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun