Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Rekrutmen ASN, Mencari Pelayan Publik atau Sekadar Pencari Jabatan?

24 Oktober 2024   19:17 Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:17 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya Nepotisme dan "Jalan Pintas"

Salah satu isu yang masih sering mencoreng proses rekrutmen ASN adalah adanya praktik nepotisme dan korupsi, meskipun sudah banyak upaya pemerintah untuk menekan hal ini. Masyarakat masih sering mendengar cerita tentang "titipan" pejabat atau pungutan liar yang harus dibayar agar bisa lolos seleksi. Meski fenomena ini tidak selalu terjadi di setiap proses rekrutmen, anggapan bahwa sistem tidak sepenuhnya transparan tetap membuat kepercayaan publik terhadap seleksi ASN agak terkikis.

Budaya nepotisme ini juga menciptakan kesenjangan dalam kualitas ASN yang direkrut. Mereka yang lolos melalui "jalur belakang" sering kali tidak memiliki kualifikasi yang memadai untuk mengemban tugas sebagai pelayan publik. Akibatnya, bukan hanya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan yang menurun, tetapi juga kualitas pelayanan publik yang diberikan.

ASN di Era Digital: Tantangan Baru, Peluang Baru

Seiring perkembangan teknologi dan digitalisasi, peran ASN juga berubah. Kini, ASN tidak hanya dituntut untuk mampu menjalankan tugas administratif, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan inovasi. Layanan publik yang dulu manual kini mulai dialihkan ke platform digital, dan ini membutuhkan ASN yang melek teknologi serta mampu memahami kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.

Dalam konteks ini, rekrutmen ASN harus mulai berfokus pada keterampilan digital dan inovatif. Pelamar ASN di era sekarang perlu memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, serta memiliki visi untuk memajukan sistem pelayanan publik melalui teknologi. Di sinilah tantangan baru muncul: bagaimana proses seleksi ASN bisa menjaring talenta-talenta yang siap menghadapi revolusi digital, bukan hanya sekadar mencari zona nyaman?

Peran Masyarakat dalam Membentuk ASN yang Ideal

Meski seleksi ASN berada di tangan pemerintah, masyarakat juga memegang peran penting dalam menentukan arah kualitas ASN ke depan. Tuntutan masyarakat terhadap ASN yang kompeten, berintegritas, dan profesional harus terus digaungkan. Selain itu, masyarakat juga harus berpartisipasi aktif dalam mengawasi proses rekrutmen agar lebih transparan dan bebas dari kecurangan.

Jika masyarakat semakin kritis terhadap pelayanan publik, maka pemerintah juga akan terdesak untuk memperbaiki kualitas rekrutmen ASN. Ini akan menciptakan lingkungan yang lebih kompetitif dan sehat, di mana ASN yang terpilih benar-benar yang terbaik dan paling berkomitmen untuk melayani.

Membangun ASN yang Lebih Baik

Rekrutmen ASN bukanlah sekadar soal mengisi posisi kosong di lembaga pemerintahan. Ini adalah proses yang menentukan masa depan pelayanan publik dan, pada akhirnya, kualitas pemerintahan itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun