Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kontemporer Itu Bebas

24 Oktober 2024   17:49 Diperbarui: 24 Oktober 2024   17:54 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kobar menepuk bahu Badu. "Dan kamu bisa, Badu! Seni kontemporer adalah ruang di mana semua bisa jadi mungkin. Tidak ada batasan, tidak ada aturan. Selamat datang di dunia yang bebas ini!"

Rijal tertawa kecil, akhirnya menyerah pada kekacauan yang menyenangkan ini. "Kobar, kamu benar-benar jenius atau gila. Tapi, aku harus akui, seni kontemporer itu memang menantang cara berpikir kita."

Kobar tersenyum lebar, puas bahwa setidaknya salah satu dari mereka mulai memahami. "Dan itulah tujuan dari seni ini, Rijal. Bukan untuk memberi jawaban, tapi untuk membuat kita bertanya."

Dan dengan itu, keempat sahabat itu duduk di depan lukisan Kobar, merenung---entah apakah mereka sedang memahami seni kontemporer atau hanya mencari alasan untuk tertawa bersama. Yang pasti, di dunia seni masa kini, tidak ada yang terlalu jelas, dan mungkin, itulah yang membuatnya begitu menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun