Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menteri Artis

21 Oktober 2024   16:00 Diperbarui: 21 Oktober 2024   16:07 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badu melanjutkan dengan nada sarkastis. "Nanti kita bisa nonton siaran langsung, 'Menteri Baper', setiap Jumat malam! Dengan bintang tamu para pemimpin lainnya. Lihat deh, pemimpin kita pasti pada ganti baju sepertiga jalan, dan muncul dengan make-up yang flawless!"

Kahar menggelengkan kepala, tapi senyumnya tidak bisa disembunyikan. "Ya, ini sih semua tergantung kemampuannya. Apakah dia bisa bertransformasi dari artis menjadi pemimpin yang bijak, atau apakah dia hanya menjadi bintang tamu dalam pemerintahan?"

Rijal, yang memang dikenal paling skeptis, menggeram. "Jangan-jangan, kita akan melihat lebih banyak 'crossover' di kabinet. Apa lagi, artis itu pasti akan ngajak temannya, dan kita akan punya Menteri Ekonomi yang dulunya pemain film action!"

Kobar menyambar, "Ya ampun! Gue bisa bayangin rapat kabinet, di mana para menteri beradu akting. 'Kita harus memerangi kemiskinan!' 'Tapi bagaimana, pak?' 'Kita harus bikin sinetron tentang itu!'"

Semua tertawa terbahak-bahak, namun tawa itu tidak sepenuhnya menutupi kekhawatiran mereka. Kahar mencoba membangun suasana positif kembali. "Tapi yang harus kita ingat, walaupun dia artis, kalau dia serius dalam menjalani tanggung jawabnya, kenapa tidak? Kita butuh perubahan, kan?"

Badu mengangguk setuju, meskipun masih dengan nada skeptis. "Iya, semoga saja menteri baru kita ini lebih dari sekadar wajah cantik atau tampan di layar kaca. Kalau cuma itu, kita semua bisa jadi menteri! Hahaha!"

Kobar menepuk meja dengan semangat. "Dan jangan lupa, dia juga harus paham cara menyelesaikan masalah, bukan hanya menghibur. Kalau tidak, kita bisa sebut kabinet ini 'Kabinet Komedi'!"

Rijal tertawa, tetapi wajahnya tetap serius. "Akhirnya, kita semua bisa jadi juri. Kita bisa kasih rating untuk setiap kebijakan yang diambil. Di akhir periode, siapa yang dapat 'bintang terburuk'? Atau 'bintang terfavorit'?"

Kahar tersenyum. "Kalau gitu, kita bikin program 'Talk Show Politik'! Nanti kita undang semua menteri dan kasih mereka pertanyaan sulit. Kalau mereka bisa jawab, mereka menang!"

Kobar menambahkan, "Dan kalau tidak bisa, ya sudah. Mereka harus tampil di reality show, 'Baper di Kementerian'! Hahaha!"

Dengan tawa dan canda, mereka melanjutkan diskusi, menanti hasil kerja menteri baru. Di tengah semua lelucon dan kritik, ada harapan tersisa bahwa artis yang kini jadi menteri bisa membawa perubahan nyata, bukan sekadar drama di layar kaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun