Udin, yang awalnya skeptis, akhirnya membawa beberapa mangga dan berpartisipasi dalam salad mangga yang mereka buat. Melihat semua orang menikmati hidangannya, hatinya mulai terbuka. Dia pun berkomentar, "Ternyata berbagi itu bikin hati kita hangat! Mengapa aku tidak melakukan ini sebelumnya?"
Kobar, Kahar, Badu, dan Rijal saling memandang dengan senyum puas. Mereka menyadari bahwa kebahagiaan itu tidak hanya berasal dari apa yang kita miliki, tetapi juga dari apa yang kita bagi dengan orang lain. Dengan berbagi, mereka bukan hanya menyalakan semangat persahabatan, tetapi juga menguatkan ikatan dalam komunitas.
Malam itu, saat pulang, mereka merasa bahwa meskipun acara sederhana, efeknya sangat besar. Mereka tidak hanya berbagi makanan, tetapi juga menciptakan kenangan indah yang akan diingat semua orang.
Karena pada akhirnya, indahnya berbagi bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang merayakan kehidupan bersama. Dengan senyuman di wajah mereka, Kobar, Kahar, Badu, dan Rijal bertekad untuk terus menyebarkan semangat berbagi di desa mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H