Kahar melanjutkan, "Mari kita lakukan sesuatu yang konkret! Misalnya, kita bisa adakan bazar amal. Di sana, semua pedagang berkontribusi tanpa mengharapkan keuntungan besar. Uang yang terkumpul bisa digunakan untuk membantu anak-anak kurang mampu!"
Badu bersemangat. "Lalu kita bisa memasang spanduk: 'Profit Bukan Segalanya, Persahabatan Lebih Berharga!'"
Dengan semangat baru, keempat sahabat itu merencanakan bazar amal mereka. Mereka menyadari bahwa keuntungan tidak selalu harus diperoleh dengan cara yang merugikan orang lain.
Malam itu, sambil menyeruput kopi, mereka bertekad untuk mengubah cara pandang masyarakat sekitar. Mereka ingin menunjukkan bahwa dengan bersikap etis dan saling mendukung, keuntungan yang dihasilkan akan menjadi lebih bermakna dan berkelanjutan.
Akhirnya, mereka pulang dengan tekad untuk menanamkan nilai-nilai baik dalam berbisnis dan berhubungan sosial. Mereka ingin membuktikan bahwa meskipun keuntungan itu penting, persahabatan dan integritas adalah harta yang jauh lebih berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H