"Apakah itu membuat kita semakin resah?" tanya Badu sambil menggigit gorengan.
Kahar menjawab, "Sangat. Itu menunjukkan bahwa masalah ekonomi harus kita hadapi bersama. Kita tidak bisa hanya duduk diam."
Rijal mengangguk. "Mungkin kita bisa mulai dari hal kecil. Membuat program pengembangan ekonomi lokal, seperti mendukung petani."
Kobar berkata, "Kita bisa mengajak pemuda untuk berpartisipasi, memberi mereka kesempatan untuk belajar dan berinovasi. Dengan begitu, kita membangun masa depan yang lebih baik."
Badu tersenyum, "Jadi, kita mulai dengan ngopi sambil merencanakan. Begitu selesai, langsung kita turun ke lapangan!"
Kahar dan Rijal mengangguk setuju, dan mereka sepakat untuk memulai langkah kecil namun nyata. Mereka bercanda sambil memikirkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi kehidupan yang meresahkan di desa.
Saat matahari terbenam, mereka menyadari bahwa kehidupan mungkin meresahkan, tetapi dengan saling mendukung dan berbuat baik, mereka bisa menciptakan perubahan, sedikit demi sedikit. Di bawah pohon mangga, mereka merayakan kebersamaan dan semangat untuk menghadapi tantangan yang ada di depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H