Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketidakpedulian terhadap Tetangga: Fenomena yang Makin Terasa

12 Oktober 2024   07:48 Diperbarui: 12 Oktober 2024   07:52 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, sebagai makhluk sosial, manusia memiliki naluri untuk saling peduli. Ketidakpedulian terhadap tetangga, yang dulunya dianggap tidak wajar, kini malah menjadi norma dalam banyak lingkungan. Situasi seperti ini menciptakan jarak emosional yang besar antarwarga, dan pada akhirnya mempengaruhi rasa kebersamaan serta solidaritas dalam masyarakat.

Apa yang Hilang ?

Ketidakpedulian terhadap tetangga bukan hanya tentang hilangnya interaksi sosial, tetapi juga hilangnya rasa aman dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal. Di masa lalu, tetangga sering kali menjadi pihak pertama yang membantu ketika ada masalah atau bahaya. Mereka bisa menjadi pelindung atau pengingat ketika kita membutuhkan. Namun, di zaman sekarang, hubungan tersebut semakin jarang ditemui.

Ketika hubungan antar tetangga lemah, rasa saling percaya juga menurun. Kita mungkin merasa lebih terisolasi meskipun tinggal di lingkungan yang padat. Ketiadaan rasa kebersamaan ini membuat banyak orang merasa seolah hidup sendirian di tengah keramaian. Akibatnya, rasa tanggung jawab sosial pun ikut memudar.

Kembali ke Akar: Menghidupkan Rasa Kepedulian

Mengatasi ketidakpedulian terhadap tetangga tidak harus dimulai dengan langkah besar. Terkadang, hal-hal kecil bisa membawa perubahan signifikan. Mulailah dengan menyapa tetangga ketika bertemu, atau bahkan sekadar tersenyum saat berpapasan. Jika ada kesempatan, cobalah untuk berbincang atau mengobrol sebentar. Interaksi sederhana seperti ini bisa menjadi awal yang baik untuk membangun kembali kehangatan dalam lingkungan.

Di samping itu, menghidupkan kembali tradisi lokal yang melibatkan tetangga, seperti gotong royong atau acara kumpul-kumpul di lingkungan, juga bisa menjadi cara efektif untuk memperkuat hubungan. Tidak perlu menunggu hingga ada masalah besar yang muncul; justru dengan saling mengenal lebih dulu, kita bisa membangun komunitas yang lebih solid dan saling mendukung.

Manfaat dari Tetangga yang Peduli

Hubungan yang baik dengan tetangga tidak hanya memberikan manfaat emosional, tetapi juga praktis. Ketika kita memiliki hubungan yang baik dengan orang di sekitar, kita bisa saling mengandalkan dalam berbagai situasi. Mulai dari hal kecil seperti meminjam alat, menitipkan rumah saat bepergian, hingga mendapatkan bantuan cepat ketika ada keadaan darurat.

Selain itu, hubungan dengan tetangga yang sehat bisa meningkatkan rasa aman di lingkungan. Ketika tetangga saling peduli, mereka akan lebih waspada terhadap hal-hal yang mencurigakan di sekitar, sehingga keamanan bersama bisa lebih terjaga.

Ketidakpedulian terhadap tetangga mungkin terasa sepele di tengah kesibukan dan kemajuan teknologi, namun dampaknya tidak bisa dianggap remeh. Hubungan yang renggang antar tetangga dapat mengikis rasa kebersamaan, kenyamanan, bahkan keamanan di lingkungan tempat tinggal. Padahal, dengan sedikit usaha untuk lebih peduli, kita bisa menciptakan komunitas yang lebih ramah dan solid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun