Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimbar yang Sepi

31 Agustus 2024   20:30 Diperbarui: 31 Agustus 2024   20:38 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di lembaran laporan, 

seringkali tak terlihat 

di balik kaca gelap 

mobil dinasmu.

Di mimbar, 

kau berdiri seolah dewa, 

tapi di bawah langit terbuka, 

kami berjalan dengan luka 

yang tak kunjung sembuh, 

dari janji yang menguap 

di panas terik matahari.

Kau bicara tentang perubahan, 

sementara tanganmu 

menggenggam erat 

kursi kekuasaan, 

seperti tali yang melilit leher, 

mengikat impian kami 

yang dulu bebas melayang. 

Kami adalah suara 

yang tak kau dengar, 

puisi yang tak pernah kau baca 

dalam setiap rapat 

yang sunyi, 

di mana keadilan hanya 

sebuah kata 

yang kau kenakan 

seperti jas mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun