Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung di Bawah Kolong

31 Agustus 2024   14:24 Diperbarui: 31 Agustus 2024   14:35 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kolong jembatan, 

hujan menyusun lagu 

pada atap seng bocor, 

ritme hujan 

mengiringi perut kosong, 

menggerogoti malam 

yang panjang.

Di tepi jalan, 

nyanyian lapar 

berbunyi lirih, 

anak-anak mengumpulkan 

bekas tawa 

dari botol-botol plastik 

dan kaleng-kaleng kosong.

Mereka adalah 

puisi yang tak dibaca, 

diabaikan oleh mata 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun