Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung di Bawah Kolong

31 Agustus 2024   14:24 Diperbarui: 31 Agustus 2024   14:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

yang terbiasa 

dengan kilau kaca 

dan lampu kota. 

Mereka mengeja harapan 

dari serpihan mimpi 

yang pecah di trotoar. 

Pagi tiba, 

matahari membelah asap 

dan debu yang berat, 

menampakkan wajah-wajah 

yang kian pudar 

di balik kertas koran 

yang terbang 

tanpa arah. 


Di lorong sempit, 

keadilan menari 

dengan kaki yang pincang, 

dan kemakmuran 

menggelar pesta 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun