tertanam di ruang yang kosong,Â
seperti embun pagiÂ
yang tidak pernah jatuh.
Hujan bergegas turun,Â
menghantam kesedihan yang tertahan,Â
sementara malam menutupÂ
dalam pelukan tiba -- tiba.
Di batas kesedihan yang menyusut,Â
gambar-gambar munculÂ
dari kehampaan
tak terduga
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!