Mohon tunggu...
BUDIAMIN
BUDIAMIN Mohon Tunggu... Seniman - K5 ArtProject

Hanya debu yang diterbangkan angin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesedihan yang Tak Terungkap

27 Agustus 2024   08:06 Diperbarui: 27 Agustus 2024   08:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi AI koleksi doc. pribadi

Langit merekah, mengukir kesepian pada awan, 

Di bawahnya, aku berdiri 

beku tanpa gema, 

Satu titik hujan, seolah menyerah

jatuh tanpa suara. 

Senyum ini seperti dinding berlubang, 

Memantulkan rasa yang kosong,

sunyi dalam kebisingan, 

Wajah-wajah tak tampak,

hanya bayang yang berserakan. 

Aku membaca surat tanpa alamat, 

Tulisan tangan yang tidak pernah sampai, 

Kata-kata pudar, tercetak di lembaran waktu. 

Keberadaan terasa seperti gema yang memudar, 

Di ruang ini, aku mencari artinya, 

Namun hanya cermin yang membalas, tanpa refleksi. 

Kesedihan ini tidak berbicara, 

Hanya mengusik angin dengan nada-nada hampa, 

Dan aku, terjebak dalam puisi yang tak pernah ditulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun