Dalam kuah terdapat potongan ikan patin, nanas, kacang panjang dipotong pendek, daun kemangi. Darinya, menguar aroma yang merangsang keinginan menciduk kuah dan cuilan ikan, untuk ditambahkan ke nasi.
Sesendok nasi hangat, kuah, daging patin, dan sambal mangga tanpa ragu memasuki rongga mulut. Kunyahan pertama membuat lidah mendapatkan pengalaman rasa yang menyenangkan. Tidak membosankan.
Saya tidak menyangka, daging ikan patin yang putih terasa lembut dan gurih.
Gabungan rasa patin dan kuah berbumbu membuat mulut tidak berhenti mengunyah. Tidak perlu waktu lama, mangkuk kering tiada isi. Piring tidak menyisakan, bahkan, satu butir nasi saja.
Hanya teronggok tulang ikan dan sendok makan yang tidak bisa dikunyah. Keras.
Hidangan Pindang Patin Asam Pedas tidak hanya mengembalikan ingatan tentang rasa gurih, asam, dan pedas yang sangat menggoda selera, tetapi ia memberikan pengalaman baru tentang rasa daging ikan patin yang lembut dan gurih.
Dari itu pula, saya akan menyukai olahan ikan patin, asal bumbunya tidak terlalu asin.
Lain waktu, saya akan mencoba olahan ikan patin dengan tempoyak. Penasaran dengan rasa Pindang Patin Tempoyak yang tercetak pada dalam datar menu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI