Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Slow Living Ialah Hidup Lambat, Amat Lambat, Demikian Lambat

24 Januari 2025   09:08 Diperbarui: 24 Januari 2025   09:08 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Slow Living: Hidup Lambat, Amat Lambat, Demikian Lambat (Foto oleh Ariful Haque dari www.pexels.com)

"Pak, aku ingin ke kota besar. Cari kemungkinan lebih baik."

"Kenapa? Di sini ada cukup pekerjaan. Ada sawah ladang, meski tidak luas itu memberi cukup makan. Untuk apa ke kota?"

"Aku banyak mendengar, kehidupan kota menawarkan kemungkinan-kemungkinan hebat. Sekais de limit!"

"Apa artinya?"

"Bapak tidak bakal mengerti. Itu artinya, gantungkan cita-cita di langit!"

"... ???"

"Aku jenuh dengan kehidupan desa yang serba lamban."

Esok pagi. Matahari bersinar cerah. Sono terkantuk-kantuk menumpang dokar menuju batas desa, di sana ia bisa mendapatkan angkutan desa menuju terminal bus, yang akan membawanya ke kota pertama. Dari situ perlu naik angkutan kota menuju stasiun kereta api, yang akan mengantarkannya ke kota besar.

Keluar dari stasiun kota besar Sono memandang hal-hal yang belum pernah dipandangnya di desa. Tersenyum seraya menghirup napas dalam-dalam.

"Uhuk-uhuk."

Asap putih dari bajaj merah warnanya dan udara berkualitas jelek serentak masuk ke saluran pernapasan. Terbatuk dan celingak-celinguk pikirannya berkabut, hendak ke mana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun