Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Ikan Asin Serba Lima Ribu yang Diserbu Ibu-Ibu

22 Januari 2025   06:08 Diperbarui: 22 Januari 2025   11:19 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adam, penjual ikan asin serba Rp5 ribu sebungkus (dokumen pribadi)

Katanya, "Kebanyakan bayar pungutannya!" Maksudnya, pungli.

Untuk mobilitas, ia menggunakan sepeda motor. Wilayah jelajahnya meliputi Jakarta Timur, Bekasi, Depok, selain Bogor (Kota dan Kabupaten). Tergantung jadwal dan tempat ustadz terkenal melakukan kajian untuk umum.

Bagaimana ia mengetahui waktu dan lokasi tersebut? Nah ini kelebihan saya, ada saja bagian terlupa, seperti menanyakan hal penting semacam itu.

Bisa jadi ia memperoleh informasi dari medsos ustadz tertentu. Atau, berkat komunikasi dalam jaringan pedagang yang khusus mengikuti ceramah-ceramah keagamaan.

Pada saat penjualan tinggi, yaitu kala pembeli menyerbu, Pak Adam kelabakan melayani. Maka ia meletakkan kantong plastik di antara ikan, biar ibu-ibu memilih dan memasukkannya ke kantong. Pembeli tinggal lapor ke penjual, berapa yang mereka bawa.

"Kalau sudah begitu, saya pasrah dan percaya saja."

Jumlah pengunjung berkorelasi langsung dengan banyaknya barang terjual, 100 hingga 400 bungkus tergantung lokasi.

Di masjid As-Sofia ia bisa mendapatkan sedikitnya Rp500.000. Di tempat ceramah lain ia mampu meraih omzet hingga Rp2 juta. Itu pendapatan kotor, belum dipotong harga pembelian barang, makan, bahan bakar operasional, dan lainnya.

Ditanya berapa bersihnya, Pak Adam menjawab sambil tersenyum, "Alhamdulillah, cukup untuk keluarga."

***

Dari obrolan sederhana di atas saya menarik pelajaran bersahaja pula ihwal penjual ikan asin lima-ribuan tersebut:

  • Ia cepat beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan. Ikan asin merupakan kebutuhan terdekat ibu rumah tangga, ketimbang dompet.
  • Dengan kemasan sesuai, harga terjangkau menjadi daya tarik bagi calon pembeli.
  • Mendekati pembeli potensial, membuka lapak di masjid dengan acara ceramah dari ustadz terkenal. Umumnya pengunjungnya ibu-ibu.
  • Mengikuti informasi kegiatan ceramah, terkait lokasi (di Jaktim, sebagian Bekasi, Depok, dan Bogor) dan waktunya.
  • Sabar dan tidak mudah patah arang dalam berusaha.
  • Berpikir optimis, dan
  • Senantiasa bersyukur atas rezeki didapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun