Terdapat 14 cara natural untuk menurunkan tekanan darah tanpa melulu bergantung kepada pengobatan medis. Salah satunya adalah jalan kaki pagi. Lantas, apa saja cara alami lainnya di luar jalan kaki?
***
Pemeriksaan setahun terakhir menunjukan ukuran tekanan darah cenderung tinggi, yaitu di kisaran 140/80 mmHG, bahkan lebih. Mestinya, 120/80 mmHG.
Dokter saraf kemudian menaikkan dosis obat penurun tekanan darah yang harus diminum setiap hari, dari 5mg ke 10mg. Sudah sebulan saya meminumnya.
Sebentar lagi tiba waktu berkonsultasi dengan dokter dan memeriksakan tekanan darah. Saya deg-degan menghadapinya. Ada rasa cemas setiap kali menjalani pemeriksaan, barangkali ini menjadi salah satu faktor maka membuat pembacaan tensimeter tidak stabil.
Ada teks yang mengatakan bahwa lansia memiliki angka tekanan darah sedikit lebih tinggi, yaitu 130/80 mmHG hingga 140/90 mmHG, berbeda dengan tekanan darah normal pada orang dewasa muda (sumber).
Pada lansia, pembuluh darah cenderung mengeras sejalan dengan pertambahan usia. Menurunnya elastisitas arteri membuat jantung memompa darah lebih keras. Tekanan darah pun cenderung lebih tinggi.
Kecenderungan itu, ditambah riwayat hipertensi dan serangan stroke membuat saya harus rutin mengomsumsi obat penurun tekanan darah.
Obat-obatan sangat membantu dalam mengendalikan tekanan darah. Namun, akan lebih baik bila dibarengi dengan cara-cara alami untuk mendukung perawatan itu.
Terinformasi, ada pendekatan natural yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, tanpa menghentikan pengobatan dokter. Cara-cara alami itu juga akan memelihara kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko masalah medis lainnya, tidak hanya membantu mengendalikan tekanan darah.