Kendati dikemas dalam bahasa khas instansi pemerintah yang cenderung normatif (dan tak jelas), fitur dan keterangan dalam situs web BGN dan indonesia.go.id menyiratkan, bahwa program MBG dikelola oleh BGN bersama satuan-satuan pelayanan dan mitra.
Mekanisme besar yang abstrak itu mestinya tidak membuka ruang, bagi pihak tidak bertanggung jawab "menjual nama" program MBG dan menipu orang lain. Tidak ada.
Namun, pada kenyataannya marak terjadi penipuan mengatas namakan program MBG. Kenapa bisa terjadi?
Sosialisasi buruk tetang mekanisme dalam program makan bergizi gratis! Upaya memasyarakatkan pengelolaan dan penyaluran MBG gagal disampaikan. Atau tidak dibuat?
Sebagian masyarakat tidak cukup terinformasi terkait program makan bergizi gratis. Ia menjadi celah bagi pihak tak bertanggung jawab mengiming-imingi "proyek" kepada calon penyedia.
Aktivitas komunikasi buruk dari instansi pemerintah yang menjadi ruang penipuan.
Alangkah elok jika badan pemerintah memperbaiki cara berkomunikasi sebelum menelurkan kebijakan. Menyampaikan informasi apa pun secara jelas dan efektif agar masyarakat luas, terutama pihak yang berkepentingan dengan program MBG, memahami.
Bikinlah sosialisasi berkesinambungan dengan bahasa lugas dan terang benderang. Demikian, agar dapat mengurangi potensi penipuan yang mengatas namakan program makan siang gratis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H