Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jengkel Hadapi Permintaan Uang dari Ormas? Begini Solusinya

29 Desember 2024   06:08 Diperbarui: 29 Desember 2024   06:08 3846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat viral alokasi anggaran malam tahun baru ormas Kota Bekasi.( Tangkapan layar Instagram @presiden_netizen-_official, diunduh dari kompas.com

Viral! Beredar di media sosial, unggahan foto anggaran perayaan malam tahun baru sebuah ormas Kota Bekasi. Usai ramai dibincangkan, Ketua Pimpinan Anak Cabang ormas Bekasi Selatan sebagai pembuat surat itu memberikan klarifikasi, lalu meminta maaf kepada masyarakat.

Berita selengkapnya dapat dibaca di sini dan sini.

Diduga, rencana anggaran dan biaya tersebut dipergunakan untuk meminta uang kepada masyarakat, kendati pihak kepolisian setempat belum menerima laporan terkait surat terlanjur viral tersebut.

Pengedaran proposal anggaran oleh ormas (organisasi masyarakat) untuk meminta uang kepada masyarakat bukanlah praktik baru. Pungli yang sudah berlangsung sejak lama, tetapi tidak ada yang mampu menumpasnya. Buktinya, praktik serupa masih terberitakan hingga kini.

SEKITAR TAHUN 2000-an. Mengelola kafe besar adalah menghadapi tumpukan proposal di meja kerja, pada setiap jelang lebaran atau tahun baru. Kebanyakan dari kelompok yang mengaku ormas. 

Sisanya ..., sudahlah! Tak perlu disebut dari mana. Ntar disangka mendiskreditkan pihak tertentu.

Proposal alokasi anggaran dari kelompok yang mengaku ormas diajukan untuk kegiatan tertentu. Dengan kata lain, minta dukungan dana untuk acara tersebut ke pengelola kafe. Pungli yang dikemas dengan surat.

Serba salah menghadapinya. Menjengkelkan.

Menolak dengan cara paling halus sekalipun, maka nada ancaman dari yang lembut hingga keras akan terlontar dari muka-muka tidak bersahabat.

Memenuhinya.? Tidak ada bujet cukup untuk semua proposal. Bisa-bisa keuangan perusahaan berdarah-darah jika melayani segenap permintaan.

Beralih ke model bisnis lain, dari usaha kuliner ke pengadaan barang dan jasa pemerintah, adalah ibarat lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun