Viral! Beredar di media sosial, unggahan foto anggaran perayaan malam tahun baru sebuah ormas Kota Bekasi. Usai ramai dibincangkan, Ketua Pimpinan Anak Cabang ormas Bekasi Selatan sebagai pembuat surat itu memberikan klarifikasi, lalu meminta maaf kepada masyarakat.
Berita selengkapnya dapat dibaca di sini dan sini.
Diduga, rencana anggaran dan biaya tersebut dipergunakan untuk meminta uang kepada masyarakat, kendati pihak kepolisian setempat belum menerima laporan terkait surat terlanjur viral tersebut.
Pengedaran proposal anggaran oleh ormas (organisasi masyarakat) untuk meminta uang kepada masyarakat bukanlah praktik baru. Pungli yang sudah berlangsung sejak lama, tetapi tidak ada yang mampu menumpasnya. Buktinya, praktik serupa masih terberitakan hingga kini.
SEKITAR TAHUN 2000-an. Mengelola kafe besar adalah menghadapi tumpukan proposal di meja kerja, pada setiap jelang lebaran atau tahun baru. Kebanyakan dari kelompok yang mengaku ormas.Â
Sisanya ..., sudahlah! Tak perlu disebut dari mana. Ntar disangka mendiskreditkan pihak tertentu.
Proposal alokasi anggaran dari kelompok yang mengaku ormas diajukan untuk kegiatan tertentu. Dengan kata lain, minta dukungan dana untuk acara tersebut ke pengelola kafe. Pungli yang dikemas dengan surat.
Serba salah menghadapinya. Menjengkelkan.
Menolak dengan cara paling halus sekalipun, maka nada ancaman dari yang lembut hingga keras akan terlontar dari muka-muka tidak bersahabat.
Memenuhinya.? Tidak ada bujet cukup untuk semua proposal. Bisa-bisa keuangan perusahaan berdarah-darah jika melayani segenap permintaan.
Beralih ke model bisnis lain, dari usaha kuliner ke pengadaan barang dan jasa pemerintah, adalah ibarat lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya.Â