Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mesin Buas untuk Mobil Lawas

10 Desember 2024   06:08 Diperbarui: 10 Desember 2024   07:24 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Mamat menyimpannya di dalam rumah. Di dalam almari terkunci, tempat penyimpanan segala hal yang penting. Kunci selalu ia kantongi.

Komponen mesin terpasang pada tempatnya dengan sempurna. Tidak ada rembesan. Baut-baut telah dikencangkan menggunakan alat khusus, sesuai ketentuan mesin kemampuan tinggi.

Pak Mamat memutar kunci kontak. Tidak hidup. Sekali lagi memutar. Mesin bergetar, tapi tidak nyala. Percobaan ketiga barulah gerungan mesin terdengar.

Takada suara ganjil. Pak Mamat menengok ke kolong, tiada kebocoran. Menekan pedal gas, mesin berputar ringan, terasa raungan padat.

Ia puas dengan hasil pekerjaannya dan menghubungi Joni yang segera datang.

"Sudah bisa dipake jalan?"

"Digeber juga boleh, asal punya nyali."

Dengan riang hati Joni menepuk-nepuk setir, menginjak pedal gas perlahan demi merasakan raungan mesin, lalu tersenyum kepada spion tengah.

Setelah menekan pedal kopling, mendorong setang persneling, barulah telapak kaki menggerungkan mesin, sambil melepas tekanan pada kopling secara hati-hati.

Mobil melaju perlahan. Suara merdu mesin menambah lebar senyum Joni. Semakin kaki menekan, terdengar desis khas mesin turbo.

Kendaraan meliuk-meliuk di jalanan kota, melaju cepat, menyalip mobil lebih baru yang kemudian merasa tersinggung telah didahului oleh sebuah mobil lawas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun