Pak Mamat menyimpannya di dalam rumah. Di dalam almari terkunci, tempat penyimpanan segala hal yang penting. Kunci selalu ia kantongi.
Komponen mesin terpasang pada tempatnya dengan sempurna. Tidak ada rembesan. Baut-baut telah dikencangkan menggunakan alat khusus, sesuai ketentuan mesin kemampuan tinggi.
Pak Mamat memutar kunci kontak. Tidak hidup. Sekali lagi memutar. Mesin bergetar, tapi tidak nyala. Percobaan ketiga barulah gerungan mesin terdengar.
Takada suara ganjil. Pak Mamat menengok ke kolong, tiada kebocoran. Menekan pedal gas, mesin berputar ringan, terasa raungan padat.
Ia puas dengan hasil pekerjaannya dan menghubungi Joni yang segera datang.
"Sudah bisa dipake jalan?"
"Digeber juga boleh, asal punya nyali."
Dengan riang hati Joni menepuk-nepuk setir, menginjak pedal gas perlahan demi merasakan raungan mesin, lalu tersenyum kepada spion tengah.
Setelah menekan pedal kopling, mendorong setang persneling, barulah telapak kaki menggerungkan mesin, sambil melepas tekanan pada kopling secara hati-hati.
Mobil melaju perlahan. Suara merdu mesin menambah lebar senyum Joni. Semakin kaki menekan, terdengar desis khas mesin turbo.
Kendaraan meliuk-meliuk di jalanan kota, melaju cepat, menyalip mobil lebih baru yang kemudian merasa tersinggung telah didahului oleh sebuah mobil lawas.