Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mulai Tahun Depan Pemerintah Setop Impor Beras

22 November 2024   10:15 Diperbarui: 22 November 2024   10:33 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto beras di Pasar Induk Cipinang Jakarta Timur.(KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO)

Pemerintah Indonesia menghentikan impor beras mulai tahun 2025, menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kompas.com).

"Mudah-mudahan tahun depan kita nggak impor beras, kalau impor pun sedikit," lanjutnya.

Lho? Tidak impor, tetapi impor sedikit? Piye iki jal? Membeli sekilo atau berton-ton beras dari luar negeri ya tetap impor, toh?

O ternyata maksudnya, beras yang datang pada tahun depan adalah sisa jatah impor beras yang belum terealisasi. Dari 3,6 juta ton yang diimpor, belum semuanya terkirim. Baru 2,9 juta ton.

Lebih bagus bila pejabat mampu berkata tegas, bukan berbicara ganda yang menimbulkan penafsiran berlawanan. Bilang saja, Pemerintah menghentikan pemasukan beras dari luar negeri mulai, misalnya tahun 2026.

Terinformasi, impor beras berlangsung sejak tahun 1945 (sumber). 

Indonesia membeli beras dari luar negeri rata-rata 0,16 juta ton per tahun, dalam rentang waktu 1985-1993. Sebelum krisis moneter impor beras meningkat menjadi rata-rata 1,10 juta ton per tahun. Periode berikutnya (1998-2000) meningkat lagi menjadi rata-rata 4,65 juta ton/tahun (sumber). 

Badan Pusat Statistik menggambarkan, rata-rata impor beras tahun 2017-2023 cenderung di bawah periode 1998-2000, yaitu 0,3-0,4 juta ton. Diperlainkan saat Pemerintah impor lebih banyak beras, di tahun 2018  (2,25 juta ton) dan tahun 2023 (3,06 juta ton).

Pemerintah memutuskan impor beras untuk: Cadangan Beras Pemerintah demi menopang program bantuan pangan, stabilisasi harga pangan, stok akhir untuk awal tahun berikutnya, dan menahan laju kenaikan harga.

Kenyataan di atas memperlihatkan bahwa Pemerintah "berpengalaman" dalam impor beras. Membeli beras dari negara lain adalah satu keniscayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun