Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Pagi dari Taman Heulang: Sebuah Catatan

10 November 2024   08:08 Diperbarui: 10 November 2024   08:32 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pekan lalu saya mengalami kendala dalam proses registrasi Kompasianival 2024. Pasalnya, aplikasi email tidak dapat dibuka. Sedangkan, barcode untuk daftar ulang ada di dalamnya.

Tidak hanya Gmail, aplikasi lainnya ikut-ikutan tidak bisa dibuka kecuali WhatsApp. Rupanya telepon pintar saya mengalami demam.

Untuk menyembuhkannya, satu pilihan terakhir adalah mengembalikan ke setelan pabrik. Kemudian, aplikasi selain medsos dipasang ulang. Hape akhirnya dapat beroperasi sebagaimana mestinya.

Namun, beberapa nama lenyap meninggalkan nomor yang saya tidak tahu lagi itu siapa. Barangkali lupa mencadangkannya di cloud atau karena kelalaian lainnya.

Chat disimpan juga ikut-ikutan menghilang. Sebelumnya via chat anak saya membagikan lokasi (share location) Sadjang Bakmi, yang rencananya dikunjungi pada Kamis keesokan harinya.

Ingatan mengatakan, gerai berada di Jalan Walet. Saya tahu, ia adalah jalan di dekat SMPN 5 Kota Bogor. Saya menuju lokasi menumpang ojol sepeda motor. Saya tidak menemukan satu pun tempat makan. Melihat lebih saksama, ternyata Jalan Manyar. Manyar, bukan Walet!

Melihat Google Maps, masih 500 meteran lagi. Apa boleh buat, saya berjalan melalui Taman Heulang untuk mencapainya.

Taman Heulang, Kota Bogor (dokumen pribadi)
Taman Heulang, Kota Bogor (dokumen pribadi)

Ruang Terbuka Hijau yang dipercantik pada masa Bima Arya masih Wali Kota Bogor tampak ramai, meski pada hari biasa. Terakhir berkunjung beberapa waktu pada akhir pekan, Taman Heulang ramai pengunjung. Di sekitar lapangan berderet lapak kuliner dan barang dagangan lainnya.

Saya kira cuma Sabtu Minggu saja ramainya. Ternyata pada hari kerja pun stan penjualan makanan minuman, pakaian, celana pendek, sepatu, hingga diler yang menggelar tiga sepeda motor baru. Semuanya hampir memenuhi keliling lapangan. Pemandangan menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun