Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Solusi Cari Duit, daripada Desperate karena Sulit Cari Kerja

13 Oktober 2024   08:07 Diperbarui: 13 Oktober 2024   14:49 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Pedagang menjual buah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Kamis (10/6/2021). (Kompas.id)

Dagang pepaya sebagai satu solusi cari duit . (Dokumentasi Pribadi)
Dagang pepaya sebagai satu solusi cari duit . (Dokumentasi Pribadi)

Zamannya Sulit Dapat Kerja?

Rasanya, dari tahun ke tahun ada saja keluhan sulit mendapatkan pekerjaan. Banyaknya pintu lowongan kerja selalu lebih sedikit ketimbang jumlah pencari kerja.

Ketimbang menghabiskan waktu menunggu jumlah pekerjaan menjadi sepadan dengan banyaknya pencari kerja, kenapa tidak menciptakan pekerjaaan?

Bukan bisnis jual beli proyek bernilai miliaran. Bukan.

Dagang kecil-kecilan yang berpotensi menghasilkan uang, seperti yang dijalankan oleh Mas Yusuf. Membeli buah pepaya dari grosir kemudian menjualnya kembali di tempat lain, dengan mengutip selisih harga kulakan dan penjualan.

Tampak sederhana, memindahkan barang dari satu tempat ke tempat berbeda agar harga lebih tinggi. Namun, ada kerumitan-kerumitan yang harus dibereskan oleh mereka yang mau berdagang.

Agar lebih jelas, saya berbincang dengan Yusuf, bagaimana ia memulai berbisnis. Memulai usaha berjualan pepaya di pinggir jalan.

Ia mengaku berdagang, "Sabab bakat ku butuh." (Bhs. Sunda, artinya: karena terdesak kebutuhan).

Meskipun berdagang lantaran kepepet keadaan, Yusuf tidak melakukannya dalam sehari. Makbrek, dalam semalam menjual sekuintal pepaya lantas menghasilkan keuntungan.

Ia membangun posisi sekarang dari ketekunan dan perjalanan panjang yang tidak selamanya mulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun