Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sambal Penggugah Selera dan Penggoda Indra Perasa

8 Oktober 2024   08:05 Diperbarui: 9 Oktober 2024   19:19 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi, tempe, tahu, tumis sawi, ikan tembang, dan mentimun (Dokumentasi pribadi)

Waktu itu saya makan dengan kalap. Sambal tekor, tidak mampu menandingi setengah piring nasi dan lauk. Tambah sambal, lauk habis. Tambah lauk, nasi dan sambal kurang. Tidak mudah menemukan strategi tepat untuk menghabiskan nasi, lauk, dan sambal secara bersamaan.

Memang sambal merah meriah dalam cobek besar tidak hanya menggugah selera, tetapi menggoda lidah kendati perut hampir meledak.

Saya sepakat dengan kompas.id yang mengatakan, tak lengkap melahap nasi berikut lauk tanpa disertai sambal (sumber).

Setelah menanyakannya, sambal dibuat secara sederhana. Tidak ada rahasia khusus. Saya bisa melihat saat Bu Nunung mengulek cabai rawit merah, tomat, dan terasi matang bersama garam. Sedikit penyedap ditambahkan.

Benar-benar sambal sederhana. Entah kalau ada jampi-jampi khusus selama membuat sambal. Pastinya, sambal sederhana tersebut selalu dibuat baru.

***

Warung Panghegar barangkali tidak berjaya seperti dulu, ketika berjualan di sekitar Stasiun Bogor. Saat itu, jumlah penumpang KRL yang membludak menjadi jaminan pasar sangat bagus.

Meski potensi pembeli berkurang dibanding dulu, Bu Nunung bersyukur berada di kios yang berada tidak jauh dari rumahnya dan pusat keramaian.

Pembelinya sekarang berasal dari karyawan toko swalayan sekitar, ibu-ibu yang menunggu anak bersekolah, dan mereka yang kangen dengan sambalnya seperti saya.

Sambal merah meriah dalam cobek besar menjadi daya tarik utama. Sambal sebagai ciri khas warung sederhana. Penggugah selera dan penggoda lidah untuk terus mengecap, sekalipun perut sudah tidak muat.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun