Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aktor Terkemuka di Bawah Flamboyan

29 September 2024   06:13 Diperbarui: 29 September 2024   06:13 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi jika selain berlaku sebagai aktor, ia juga mahir menulis naskah dan menjadi sutradara sekaligus produsernya. Genius.

Kemampuan lengkap ditambah ketangkasan menuturkan lakon, akan membuat penonton tersihir dan terbang ke dunia angan penuh impian. Yang penting, mereka memahami, senang, dan harapan-harapan (akan) terpenuhi.

Imajinasi yang kemudian membawa aku ke kampus ternama, mempelajari dunia peran. Cum laude membawa ke pendidikan lebih tinggi di negara asing.

Kembali ke tanah air, aku membangun panggung. Pergaulan luas dengan kalangan penting, membuatku terkenal.

Aku tiba pada tahun pengerahan massa untuk menonton pertunjukan demi pertunjukan.

Aku punya kemampuan lengkap. Memborong peran merancang skenario, menjadi bandar yang membiayai panggung, menyutradarai, sekaligus menjadi aktor

Namun, tak sedikit mereka yang ikut berkompetisi memaksakan diri dan berusaha menjadi genius. Padahal, takada kemampuan.

Baiklah. Itu tidak masuk dalam hitunganku, yang mahir melakoni peran sebagai pahlawan. Sebagai aktor protagonis yang didewa-dewakan oleh para penonton.

Aku menempatkan lawan-lawan selaku tokoh antagonis. Mencari keburukan-keburukan pribadi dan keluarganya. Penonton terpengaruh lalu membenci mereka.

Makin lama aku makin mahir menggelar lakon memikat, menciptakan lambang-lambang dan janji-janji yang sekiranya mewakili perasaan, harapan, impian rakyat banyak yang menjadi penonton.

Maka dalam peran sebagai aktor lengkap, aku melontarkan jargon-jargon yang berkonotasi "aku adalah rakyat", "kita berjuang bersama ", dan semacamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun