Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Warung Kerek, Gerobak Sae Pisan, dan Geliat Ekonomi Warga

13 September 2024   11:08 Diperbarui: 13 September 2024   13:18 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Gerobak Sae Pisan. (Dokumentasi pribadi)

Daftar menu digantung pada sebuah tiang. Di dalam kotak tersedia kertas untuk mencontreng dan menuliskan jumlah pesanan. Ke dalam kotak uang pembayaran diletakkan. Pada kotak itu pula nantinya pemilik warung kerek meletakkan makanan/minuman dan kembalian, bila ada.

Kotak tersebut "terbang" di atas kali melalui tali yang dikerek untuk mengirim permintaan dan menerima makanan/minuman. 

Kegiatan ini merangsang kegembiraan. Menyenangkan, karena pesan-antar makanan dengan mengereknya di atas sungai bagi saya merupakan pengalaman baru.

Pengalaman berbeda ini yang mungkin dirasakan oleh pengunjung lainnya. Terbukti, sebagian orang yang datang umumnya memesan menu dari warung kerek. Beberapa mengunjungi dan berbelanja di lapak-lapak lainnnya.

Mengamati dan merasakan keadaan di pilot project Gerobak Sae Pisan Mantarena Lebak RW 02, Kota Bogor, saya membabarkan kesan sebagai berikut:

  • Lingkungan lebih serasi dengan jalan rapi, dinding bangunan warna-warni, dan taman-taman asri.
  • Perekonomian setempat menggeliat. Warga membuka lapak-lapak kuliner. Satu tempat unik adalah warung kerek. 
  • Terdapat beragam pilihan masakan dengan harga wajar. Rasa makanan/minuman yang saya santap sesuai dengan harga, cukup enak.

Selain nilai-nilai unggul di atas, secara kasat mata terlihat beberapa kekurangan, antara lain:

  • Sampah di dasar dan permukaan aliran air sekitar, baik pada Sungai Cipakancilan maupun Kali Cidepit.
  • Baru dua pekan lebih dibuka, taman-taman tidak disiram. Sebagian tanaman merana dan terlihat akarnya karena diinjak-injak oleh pengunjung.
  • Kurang tempat duduk untuk menikmati hidangan. Hanya ada di seberang warung kerek (tempat duduk beton) dan dekat pintu pengendali air (meja kayu dan kursi plastik).

Sampah di pinggir Sungai. (Dokumentasi pribadi)
Sampah di pinggir Sungai. (Dokumentasi pribadi)

Penanganan persoalan sampah sangatlah kompleks, melibatkan pembenahan perilaku dan fisik. 

Dalam area tanggung jawab, Sungai Cipakancilan dan Kali Cidepit merupakan ranah Pemerintah Provinsi, yaitu Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. 

Di Kota Bogor diwakili oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane DSDA

Sebaiknya, Pemkot mengedukasi warga dan membenahi fisik aliran air di sekitar Mantarena Lebak, berkoordinasi dengan UPTD Pengelolaan SDA Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Mudah-mudahan tidak ada ganjalan ego sektoral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun