Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Investasi Aman dengan Imbal Lumayan Menurut Kacamata Awam

27 Agustus 2024   07:10 Diperbarui: 27 Agustus 2024   11:49 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Imbal Hasil bulan 2 dan selanjutnya dari bni.co.id

Imbal hasil kedua dan selanjutnya hingga jatuh temponya masing-masing dihitung satu bulan penuh. Setelah dipotong pajak 10 persen menjadi Rp4.837,50.

Tangkapan layar Imbal Hasil bulan 2 dan selanjutnya dari bni.co.id
Tangkapan layar Imbal Hasil bulan 2 dan selanjutnya dari bni.co.id

Bagi pemula, berinvestasi pada reksa dana dan obligasi termasuk Sukuk Ritel tidaklah semudah penempatan dana (deposito) di bank. Memang tersedia informasi mengenai Sukuk Ritel dan tata caranya, tetapi terlalu teknis. Membuat benak orang awam seperti saya berputar.

Keterangan lengkap tentang Sukuk Ritel 021 dan prosedur mendapatkannya dapat dilihat di: kemenkeu.go.id

Menurut saya, perlu perbaikan minor dalam penjelasan bagi pemula tentang prosedur penanaman dana pada Sukuk Ritel:

  • Perlu ditambah keterangan bahwa untuk investasi ini dibutuhkan mobile banking, berhubung transaksi investasi ini melalui bank umum dilaksanakan secara digital.
  • Staf Midis yang berurusan dengan distribusi Sukuk Ritel agar lebih menguasai product knowledge, sehingga tidak membingungkan bahkan membuat misleading klien pemula.
  • Dalam keadaan tertentu, petugas Midis mendampingi nasabah dalam pengurusan SID hingga pemesanan Sukuk Ritel. Pada tahap awal, pemula bisa jadi cenderung grogi kendati sebetulnya semua proses tersebut cukup mudah diikuti.
  • Perlu sosialisasi mengenai produk dan tata cara berinvestasi Sukuk Ritel dengan cara-cara lebih populer, yang menjangkau alam pikir orang awam.
  • Tidak ada salahnya pihak Kementerian Keuangan RI menggandeng Kompasiana dalam campaining produk, sebelum dan selama penawaran Sukuk Ritel. Tujuannya, meluaskan jaringan promosi, melalui artikel-artikel di blog keroyokan itu dan medsos mereka.
  • Terakhir. Kalau boleh... kalau boleh ya, kasihlah kompensasi bagi mereka yang telah berinvestasi Sukuk Ritel dan mengalami masa non-interest bearing. Kalau boleh.

Saya awam dalam penempatan dana di investasi surat berharga dan berhasil melewati proses perolehannya. Mudah-mudahan pengalaman saya di atas bermanfaat untuk meningkatkan literasi keuangan.

Menurut hemat saya, Sukuk Ritel merupakan instrumen investasi yang dijamin aman selain deposito. Imbal hasilnya lumayan. Biarkan uang Rp1.000.000 bekerja dan menghasilkan uang untuk membeli segelas kopi seduh di warung.

https://www.djppr.kemenkeu.go.id/sbnritel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun