Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bambu Runcing Kuning Gading

21 Agustus 2024   08:09 Diperbarui: 21 Agustus 2024   08:13 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diri (dokumen pribadi)

Reka Ulang Serangan Umum 1 Maret 1949 oleh Anggota Komunitas Jogjakarta 1945 beserta komunitas pegiat sejarah.(KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)
Reka Ulang Serangan Umum 1 Maret 1949 oleh Anggota Komunitas Jogjakarta 1945 beserta komunitas pegiat sejarah.(KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

Pertempuran umumnya dilakukan dengan perlengkapan perang yang terbatas. Sering kali, persenjataan maupun kekuatan pasukan pejuang dan milisi rakyat tidak berimbang dibanding kekuatan militer penjajah.

Namun, semangat patriotik mempertahankan kemerdekaan menjadi bahan bakar dahsyat. Ditambah strategi pengepungan, hit and run, dan perang gerilya membuat perlawanan menjadi sangat berarti. Pertempuran yang menakutkan bagi para agresor asing bersenjata lengkap.

Kunci keberhasilan pasukan pejuang mempertahankan kemerdekaan adalah, serangan sporadis yang dilancarkan secara cepat dan mendadak ke pos-pos militer asing. Juga serangan tiba-tiba kepada iringan pasukan Belanda.

Strategi tersebut dilakukan demi menyiasati keterbatasan persenjataan api dan jumlah pasukan.

Persediaan senjata api merupakan hasil melucuti tentara Jepang yang kalah perang dan pasukan NICA yang berhasil ditaklukkan.

Kekurangan dari persenjataan, para pejuang dan milisi rakyat menggunakan beragam senjata tradisional maupun buatan sendiri.

Ada yang memanfaatkan keris, rencong, kelewang, kujang, sumpit dengan anak panah yang dioles racun, golok, dan sebagainya. Ragam senjata khas yang tersedia menurut daerahnya.

Sedangkan senjata buatan adalah bambu runcing, yaitu bambu yang ujungnya dibuat runcing. Biasanya menggunakan buluh bambu kuning dan jenis bambu lain yang batangnya nyaman digenggam.

"Bambu runcing memang bisa untuk senjata perang?" Rasa penasaran sang bocah menyeruak.

"Kenapa tidak? Semangat mempertahankan kemerdekaan mendorong mereka untuk melawan para penjajah. Buktinya, pada akhirnya pasukan penjajah pergi dari negara kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun