Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Perlukah Merintis Usaha, Sementara Masih Ngantor?

9 Agustus 2024   07:08 Diperbarui: 9 Agustus 2024   09:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerobak tahu gejrot (dokumen pribadi)

Seorang pria menitipkan gerobak di halaman rumah. Pukul setengah delapan ia mengambil lalu meletakkannya di semacam food court di seberang rumah.

Di sana ada toko menjual kopi seduh, mi instan matang, dan kebutuhan sehari-hari, Juga ada penjual soto, gorengan, sempol ayam, dan tahu gejrot.

Tahu gejrot(KOMPAS.com/Heni Pridia)
Tahu gejrot(KOMPAS.com/Heni Pridia)

Penjual olahan khas Cirebon itu berdagang kira-kira baru sebulan. Agar usaha berjalan, ia merekrut karyawan untuk melayani pembeli.

Pria tersebut tidak bisa menjaga lapak seharian, karena masih bekerja sebagai pegawai di sebuah kantor cabang BUMN tidak jauh dari lokasi food court.

Pekerja aktif yang bekerja kantoran sedang merintis usaha. Belum diketahui persis, apakah ia sekadar coba-coba atau serius berencana membangun kegiatan wirausaha untuk masa depan.

Kegiatan itu mengingatkan saya pada keadaan beberapa tahun lalu: ngantor sambil merintis usaha atau merintis usaha, sementara masih ngantor.

Ada beragam pilihan usaha tergantung minat dan peluang. Tinggal menentukan, jenis usaha apa yang paling mungkin dijalankan.

Mumpung masih ingat, melalui artikel ini saya membagikan kiat-kiat merintis usaha sementara masih aktif bekerja. Sebelum memutuskan merintis usaha yang bisa dilakukan, saya menimbang beberapa hal sebagai berikut:

1. Merancang konsep usaha yang jelas, terukur, dan masuk akal. Usaha akan dijalankan bukan sekadar ikut-ikutan, melainkan berdasarkan pertimbangan matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun